🎫 Membaca Puisi Termasuk Kegiatan Membaca

MembacaPuisi merupakan kegiatan membaca indah. untuk itu, membaca harus memperhatikan empat hal, yaitu lafal, tekanan, intonasi dan jedah. hal tersebut di maksudkan agar isi puisinya dapat terekspresikan dengan jelas. dengan demikian, pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan baik. The purpose of this study is to describe the implementation of poetry reading literacy in elementary schools. The approach used is qualitative and quantitative. The subjects of this study were 22 Silaing Bawah Public Elementary School teachers and 22 Silaing Bawah Public Elementary School teachers. Based on the ability to read poetry obtained the average value of the results of the pre-test reading poetry evaluation of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah is and is in a pretty good qualification. Whereas the average results of the reading poetry reading the evaluation of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah after the training was and were in good qualifications. Thus it can be seen that the implementation of poetry reading literacy can improve the ability to read the poetry of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 65 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Literasi Membaca Puisi Guru SD Elfia Sukma1, Ritawaty Mahyuddin2, Zuryanty3, Ari Suriani4 1,2,3,4 Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Indonesia E-mail elfiasukma105 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan literasi membaca puisi di sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan kemampuan membaca puisidiperoleh nilai rata-rata hasil penilaian pre-test membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah adalah dan berada pada kualifikasi cukup baik. Sedangkan rata-rata hasil penilaian membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah setelah pelatihan adalah dan berada pada kualifikasi baik. Dengan demikian terlihat bahwa pelaksanaan literasi membaca puisi dapat meningkatkan kemampuan membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah. Kata Kunci Literasi, Membaca, Puisi, SD READING POETRY LITERACY OF ELEMENTARY TEACHERS Abstract The purpose of this study is to describe the implementation of poetry reading literacy in elementary schools. The approach used is qualitative and quantitative. The subjects of this study were 22 Silaing Bawah Public Elementary School teachers and 22 Silaing Bawah Public Elementary School teachers. Based on the ability to read poetry obtained the average value of the results of the pre-test reading poetry evaluation of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah is and is in a pretty good qualification. Whereas the average results of the reading poetry reading the evaluation of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah after the training was and were in good qualifications. Thus it can be seen that the implementation of poetry reading literacy can improve the ability to read the poetry of the teachers of SD Negeri 07 Silaing Bawah and SD Negeri 08 Silaing Bawah. Keywords Literacy; Reading; Poetry; Elementary School JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 66 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. PENDAHULUAN Literasi dapat dipahami sebagai melek huruf, kemelekhurufan, mengenal tulisan, serta dapat membaca dan menulis. Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Sulzby 1986 mengartikan literasi secara sempit, yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Grabe & Kaplan 1992 dan Graff 2006 yang mengartikan literacy sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis able to read and write. Secara umum UNESCO mendefenisikan literasi secara sederhana, yaitu kemampuan sesorang dalam menulis dan membaca. Berdasarkan penggunaannya, literasi adalah bentuk integrasi dari kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai sebuah kesatuan komunikasi, literasi dapat dianalogikan sebuah mata rantai antar keterampilan berbahasa yang tidak dapat dipisahkan Baynham, 1995. Begitu juga dengan literasi sastra, seperti literasi membaca puisi. Literasi membaca puisi dapat dimaknai sebagai kemampuan membaca di bidang sastra, khususnya puisi. Membaca puisi pada hakikatnya merupakan sebuah keterampilan membaca dengan objek karya sastra yaitu puisi. Literasi sangat penting bagi siswa karena keterampilan dalam literasi berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mereka dan kehidupannya. Keterampilan literasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami teks lisan, tulisan, maupun gambar/visual. Keterampilan literasi perlu dimiliki oleh setiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dan hal ini merupakan bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup dengan baik. Salah satu lingkup literasi baca tulis adalah literasi membaca, khususnya literasi membaca puisi. Membaca merupakan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar bagi kehidupan. Membaca dapat memperluas pandangan dan membuka lebih banyak pilihan baik dalam hidup. Membaca memiliki tahapan. Tahapan membaca bagi seorang siswa sangat penting karena akan berpengaruh terhadap sikap membaca dan pandangannya terhadap bahan bacaan. Survei yang dilakukan oleh International Education Achievement IEA pada awal tahun 2000 menunjukkan bahwa kualitas membaca anak-anak Indonesia menduduki urutan ke-29 dari 31 negara yang diteliti di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Hal ini tentunya sangat menyedihkan karena membaca adalah hal penting yang harus JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 67 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. diminati siswa untuk mendukung proses belajarnya. Apabila seorang siswa dipaksa untuk belajar membaca dan ia belum memperoleh dasar keterampilan tersebut, maka dapat menyebabkan frustasi dan kehilangan rasa percaya dirinya dalam membaca. Oleh karena itu, guru harus memahami urutan yang tepat dalam keterampilan membaca sehingga siswa tidak akan merasa kesulitan dalam belajar membaca. Pembelajaran membaca, khususnya membaca puisi dapat memotivasi siswa dalam berkarya, berimajinasi, dan berfantasi tidak sekedar mengikuti guru tetapi menciptakan sendiri karya sastra. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran membaca puisi, yaitu guru, siswa, dan puisi. Minat siswa dalam membaca puisi ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyajikannya di sekolah. Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan dalam membaca puisi. Pembelajaran puisi adalah suatu proses pemberian materi dalam bentuk sebuah rangkaian tulisan yang memiliki makna konotatif, berbentuk simbol-simbol kata, serta diakhiri dengan cara-cara mengapresiasi dan pengekspresian puisi dengan baik. Di samping itu, tujuan pengajaran puisi adalah agar siswa dapat membacakan puisi dengan penuh ekspresif, imajinatif, dan memberikan daya tarik yang kuat bagi penonton sehingga puisi tidak lagi dibacakan dengan cara monoton. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rohana 2014 permasalahan dalam membaca puisi adalah guru masih menggunakan pengajaran yang kurang inovatif dan kreatif. Pengajaran yang kurang inovatif terlihat ketika guru menyampaikan materi membaca puisi masih kurang dalam mempraktikan dari segi artikulasi, vokal, irama, mimik, dan kinestik. Kemudian, pengajaran membaca puisi kurang kreatif. Hal ini terlihat ketika guru tidak mampu membangkitkan semangat siswa untuk memberikan penjiwaan terhadap karya sastra puisi yang dibacanya. Pengajaran sastra yang kurang inovatif dan kreatif, tampaknya perlu dipertimbangkan untuk diarahkan pada pembimbingan apresiasi sastra melalui pembacaan puisi. Dalam pembimbingan apresiasi membaca puisi inilah siswa dapat dilatih untuk peka terhadap nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam puisi. Penelitian lain seperti yang dilakukan oleh Marlinton 2014 menunjukkan bahwa guru kesulitan dalam mengajarkan membaca pusi diantaranya keberadaan pembelajaran puisi di sekolah harus diakui masih minim dan kurang menyenangkan bagi siswa. Kemampuan siswa dalam membaca puisi masih terasa dangkal dan kurangnya penjiwaan. Di sisi lain lemahnya pembelajaran puisi, karena peran guru yang kurang maksimal dalam mendemonstrasikan membaca puisi yang benar. Selain itu, guru yang kurang pandai dalam mendemonstrasikan pembacaan puisi yang menarik. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 68 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Permasalahan-permasalahan tersebut sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh guru-guru SD Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Guru belum terampil dalam mengajarkan membaca puisi kepada siswa. Terlebih lagi membaca puisi merupakan salah satu bidang yang rutin dilombakan dalam ajang O2SN setiap tahunnya. Akibatnya, guru kesulitan membimbing siswa dalam membaca puisi dan belum ada siswa SD Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang yang berhasilkan memenangkan lomba O2SN tersebut. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membawa siswanya untuk asyik membaca karya sastra dan tertarik untuk mendiskusikan bersama dengan teman-temannya. Dengan membaca sastra siswa berkesempatan untuk berkenalan langsung dengan karya sastra dan mengapresiasinya. Menurut Aminuddin 200452, idealnya pembelajaran sastra itu dapat memanfaatkan teks sastra sejalan dengan kekayaan isinya karena pembelajaran sastra bukan berorientasi pada hasil semata-mata. Lebih penting dari itu, dalam pembelajaran sastra guru juga melakukan pembinaan kegiatan membaca dan pembinaan apresiasi sastra, khususnya dalam membaca puisi. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah yang berjumlah 22 orang. Pendekatan dan metode yang ditawarkan untuk memecahkan masalah adalah dengan melaksanakan pelatihan secara menyeluruh teori dan praktik sehingga pemahaman dalam penerapan literasi membaca puisi dapat ditingkatkan dan diaplikasikan setelah tujuan ini dapat tercapai secara maksimal, maka metode yang dapat dilakukan adalah berupa proses dengan tahap-tahap berikut 1 Penulisan jobsheet yang memuat a Pentingnya Literasi, b Yang harus diperhatikan dalam membaca puisi, dan 3 Pelatihan literasi membaca puisi; 2 Penyajian materi sesuai dengan isi jobsheet yang dilakukan dengan metode a Ceramah untuk pemahaman pengertian, konsep membaca puisi yang baik dan benar; dan b Praktik latihan dengan bimbingan dalam membaca puisi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian ini adalah berupa pelaksanaan literasi membaca puisi bagi guru-guru SD Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang. Kegiatan diawali dengan pengenalan dengan pihak sekolah SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pertemuan dengan kepala sekolah SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah untuk pemantapan jadwal pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pelatihan literasi membaca puisi bagi guru-guru SD. Peserta pelatihan literasi JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 69 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. membaca puisi adalah guru-guru di SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan hasil pertemuan dengan kepala sekolah SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah, diputuskan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan literasi membaca puisi bagi guru-guru SD dilakukan tiga kali pertemuan, yaitu tanggal 14 September 2018, 25 Oktober 2018, dan 15 November 2018. Untuk mengukur kemampuan awal peserta dalam membaca puisi, maka dilakukan pre-test membaca puisi terlebih dahulu. Masing-masing peserta diminta untuk membaca puisi yang telah disediakan panitia. Berikut adalah hasil penilaian pre-test membaca puisi peserta sebelum pelatihan. Tabel 1. Hasil Penilaian Pre-Test Membaca Puisi Peserta Sebelum Pelatihan Keterangan P Penghayatan I Intonasi M Mimik Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata hasil penilaian pre-test membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah adalah dan berada pada kualifikasi cukup baik. Setelah dilaksanakan pre-test membaca puisi, kegiatan selanjutnya adalah menyajikan materi tentang pelatihan membaca puisi. Setelah semua materi disampaikan kepada peserta, maka dilakukan latihan membaca adalah hasil penilaian membaca puisi peserta setelah pelatihan. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 70 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Tabel 2. Hasil Penilaian Membaca Puisi Peserta Setelah Pelatihan Keterangan P Penghayatan I Intonasi M Mimik Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata hasil penilaian membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah setelah pelatihan adalah dan berada pada kualifikasi baik. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penilaian Membaca Puisi Peserta JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 71 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata hasil nilai pre-test peserta adalah dan rata-rata hasil nilai membaca puisi setalah pelatihan adalah Dengan demikian terlihat bahwa kemampuan membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah meningkat setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan literasi membaca puisi. PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan literasi membaca puisi mampu menggali potensi guru untuk menuangkan gagasannya dalam sebuah puisi. Melalui kegiatan literasi, guru tidak hanya mampu dan berani mengeksplorasi kemampuan mereka, tetapi guru juga dengan senang hati untuk melakukan kegiatan literasi membaca puisi Sari, 2016. Kesadaran literasi penting untuk ditumbuhkembangkan, karena dapat membuat siswa menjadi cerdas dalam melihat masalah dalam kehidupannya. Namun ketika perkembangan literasi tidak disokong oleh praktik dan lingkungan literasi yang ideal, maka guru akan mengalami dalam pelaksanaan kegiatan literasi, khususnya literasi membaca puisi. Dari segi praktik yang tidak sesuai dengan idealnya, seperti hasil belajar yang terfokus pada aspek keterampilan berbahasa belum berjalan semestinya, akan menimbulkan kesulitan pada siswa dalam pemerolehan literasi atau meningkatkan kemampuan literasinya. Oleh karena itu penting bagi guru untuk memahami pelaksanaan kegiatan literasi tersebut.. Menurut Metiri 2003guru harus peka terhadap tujuh tanda literasi yang mulai muncul pada siswa, yaitu1 siswa melakukan aktivitas membaca buku, puisi, ataupun bernyanyi, 2 siswa menulis dan dapat membaca tulisannya walaupun tidak ada yang bisa membaca tulisannya, 3 siswa dapat menunjukkan apa yang ingin dibaca, 4 siswa telah mengenal kata dan huruf, 5 siswa mengenal beberapa kata konkret, nama mereka, nama teman, dan kata-kata yang disukai lainnya, 6 siswa mengenali intonasi kata, dan 7 siswa dapat menyebutkan huruf-huruf dan dapat menyebutkan kata yang dimulai dengan bunyi inisial. Ketika tujuh tanda literasi tersebut sudah dikenali dengan baik, maka guru dapat memaksimalkan usahanya dalam rangka menggiring siswa untuk memperoleh kemampuan literasinya. SIMPULAN Literasi dapat dipahami sebagai melek huruf, kemelekhurufan, mengenal tulisan, serta dapat membaca dan menulis. Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 72 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Permasalahan dalam membaca puisi adalah guru masih menggunakan pengajaran yang kurang inovatif dan kreatif. Pengajaran yang kurang inovatif terlihat ketika guru menyampaikan materi membaca puisi masih kurang dalam mempraktikan dari segi artikulasi, vokal, irama, mimik, dan kinestik. Kemudian, pengajaran membaca puisi kurang kreatif. Hal ini terlihat ketika guru tidak mampu membangkitkan semangat siswa untuk memberikan penjiwaan terhadap karya sastra puisi yang dibacanya. Pengajaran sastra yang kurang inovatif dan kreatif, tampaknya perlu dipertimbangkan untuk diarahkan pada pembimbingan apresiasi sastra melalui pembacaan puisi. Dalam pembimbingan apresiasi membaca puisi inilah siswa dapat dilatih untuk peka terhadap nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam puisi. Solusi yang ditawarkan adalah diadakannya kegiatan pelatihan literasi membaca puisi bagi guru-guru SD kecamatan Padang Panjang Barat kota Padang Panjang. Pelaksanaan kegiatan pelatihan literasi membaca puisi dilakukan tiga kali petemuan, yaitu tanggal 14 September 2018, 25 Oktober 2018, dan 15 November 2018. Kegiatan dilakanakan di SD Negeri 07 Silaing Bawah Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang. Untuk mengukur kemampuan awal peserta dalam membaca puisi, maka dilakukan pre-test membaca puisi terlebih dahulu. Masing-masing peserta diminta untuk membaca puisi yang telah disediakan panitia. Rata-rata hasil penilaian pre-test membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah adalah dan berada pada kualifikasi cukup baik. Sedangkan rata-rata hasil penilaian membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah setelah pelatihan adalah dan berada pada kualifikasi baik. Dengan demikian terlihat bahwa kemampuan membaca puisi guru-guru SD Negeri 07 Silaing Bawah dan SD Negeri 08 Silaing Bawah meningkat setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan literasi membaca puisi. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung Sinar Baru Aglesindo. Baynham, Mike. 1995. Literacy Practices Investigation Literacyin Social Context. United Kingdom Longman Group Limited. Grabe, W. & Kaplan R. Eds. 1992. Introduction to Applied Linguistics. New York AddisonWesley Publishing Company. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR P-ISSN. 2622-5069, E-ISSN. 2579-3403 Volume 3, Nomor 1, Juli 2019 Available online at 73 This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Graff, Harvey J. 2006 Literacy. Microsoft Encarta [DVD]. Redmond, WA MicrosoftCorporation. Marlinton, dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Menggunakan Strategi Pemodelandi Kelas II SDN 56Sidik Diakses 4 Februari 2018 Metiri Group. 2003. Engauge 21stCentury Skills Literacy in the Digital and Metiri Group Illinois and California. Rohana. 2014. Implementasi Pembelajaran Apresiatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Kelas VII B1 SMP Negeri 6 Singaraja. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha. Volume Vol 2 No 1. Ryan, Lylod R. 1993. UsingPictures in Teaching Art and Other Stuff. Diunduh dari pada bulan Mei 2016. Sari, E. S. 2016. Mengoptimalkan Kembali Literasi Sastra di Perguruan Tinggi Perlukah. Yogyakarta KNBS III. Supriyadi, dkk. 1994. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta Depdikbud. Zuchdi, Darmiyati dan Budiasih. 1996. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta Depdikbud. PROFIL SINGKAT Elfia Sukma adalah dosen PGSD FIP UNP pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 22 Mei 1963. Menempuh S1 di IKIP Padang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tamat pada tahun 1986 dan melanjutkan S2 di Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan tamat pada tahun 2006. ... Especially in an increasingly modern era marked by intense competition and fast movement. Individual competence is needed to survive well Suciawati, 2018;Sukma et al., 2019. Based on this information, improving the reading literacy of Indonesian students is needed the effort to achieve this goal. ...Fitri Andriani SetyowatiKristianiTri MurwaningsihThe low reading literacy of Indonesian students is still a problem in the world of education in Indonesia. Testing the feasibility of reading literacy instruments and testing the effectiveness of visual picture economics textbook based on problem-based learning in improving reading literacy skills are the objectives of this study. This type of study is quasi-experimental, with a sample of 62 students divided into classes XI IPS1 and XI IPS2. The samples in this study used the cluster random sampling method. The data taken from this study used various techniques including 1 interviews, 2 observations, 3 questionnaires, and 4 questions. Data analysis uses several techniques including 1 quantitative descriptive analysis, 2 Inferential statistical analysis was preceded by a prerequisite test consisting of a normality test and a homogeneity test followed by a t-test, and 3 hypothesis testing. The results showed that the reading literacy instrument was declared feasible and valid, and the research data were normally distributed and homogeneous. In addition, based on the t-test, the results showed that H0 was rejected and H1 was accepted, which means that there is a difference in the level of students' reading literacy skills between using visual picture economics textbook based on problem-based learning and conventional economics textbooks. In the experimental class, the average reading literacy level was and in the control class. Based on these results, the use of an economic textbook with visual images based on problem-based learning is more effective in improving reading literacy compared to using conventional economics textbooks. This research implies increasing reading literacy skills by utilizing visual picture economics textbook based on problem-based learning. Wayan - ArtikaPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberadaan komunitas sastra Indonesia di media sosial, serta kaitannya dengan kegiatan literasi di sekolah. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah komunitas sastra digital di internet dalam platform media sosial. Data dikumpulkan dengan metode perambahan digital. Untuk mengumpulkan data, maka digunakan teknik baca dan kutip yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui tahap deskripsi, komparasi, identifikasi, klasifikasi, dan reduksi. Simpulan penelitian diambil secara deduktif. Berdasarkan analisi data, komunitas sastra di media sosial lahir karena kemajuan teknologi internet. Komunitas sastra media sosial tidak dipengaruhi oleh faktor geografi, yang mana merupakan salah satu ciri komunitas sastra sepanjang periode sejarah ketika internet belum ada. Contoh komunitas sastra media sosial yang terkenal adakan Fiksimini, Cerfet, dan KOPI. Komunitas sastra yang bersifat virtual memiliki persoalan kesolidan antaranggota yang kurang. Berdasarkan eksistensi dan jenis karyanya, keberadaan komunitas sastra di media sosial dapat membantu kegiatan literasi di sekolah, khususnya dalam fungsi sebagai sumber bacaan. Kata Kunci Komunitas Sastra, Literasi, Media Sosial, SekolahElfia SukmaT IndrawatiAri SurianiThe purpose of sending it to the community is to train teachers in using early grade literacy media in elementary schools. The method used in the form of training to teachers in using media literacy. Participants in the service are 18 Air Tawar Selatan elementary school teachers and 25 Air Tawar Selatan public elementary schools, 22 Koto Tangah District Padang City. Based on the training results it can be seen that the average score of the pre-test participants was and the average value of reading poetry after the training was Thus it can be seen that the ability of 18 Air Tawar Selatan public elementary school teachers and 25 Air Tawar Selatan public elementary school Koto Tangah District, Padang City have improved after the training in the use of early grade literacy Kemampuan Membaca Puisi Menggunakan Strategi Pemodelandi Kelas II SDN 56SidikDkk MarlintonMarlinton, dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Menggunakan Strategi Pemodelandi Kelas II SDN a/publications/215405-peningk Diakses 4 Februari 2018Engauge 21 st Century Skills Literacy in the Digital AgeMetiri GroupMetiri Group. 2003. Engauge 21 st Century Skills Literacy in the Digital and Metiri Group Illinois and Pembelajaran Apresiatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Kelas VII B1 SMP Negeri 6 Singaraja. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaRohanaRohana. 2014. Implementasi Pembelajaran Apresiatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Kelas VII B1 SMP Negeri 6 Singaraja. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha. Volume Vol 2 No in Teaching Art and Other StuffLylod R RyanRyan, Lylod R. 1993. UsingPictures in Teaching Art and Other Stuff. Diunduh dari h/vol2/ pada bulan Mei Bahasa Indonesia 2. Jakarta DepdikbudDkk SupriyadiSupriyadi, dkk. 1994. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas RendahDarmiyati ZuchdiDan BudiasihZuchdi, Darmiyati dan Budiasih. 1996. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta Depdikbud.
KegiatanLomba Membaca Puisi Kelas V SDN Banyuanyar I Surakarta Tahun 2022 bersama KKN UNS
JAKARTA-Minat anak dalam literasi masih rendah di Indonesia. Padahal literasi ini memiliki ragam manfaat untuk anak. Nah, untuk menggairahkan dan meningkatkan literasi anak, salah satu caranya dengan membaca dan pembaca puisi yang pernah viral beberapa tahun lalu, Peri Sandi Huizche menjelaskan meningkatnya literasi anak dipengaruhi berbagai hal termasuk dalam kegemaran membaca. "Membaca puisi adalah satu upaya merefleksikan hasil bacaan menafsir teks ke dalam bentuk penghayatan-ekspresi, dinamika-intonasi, gestikulasi dan mengkreasikan-tampilan dihadapan orang," ujar Peri dalam keterangan pers yang diterima Republika belum lama modal utama pembaca puisi itu adalah tidak buta huruf. "Selama mereka bisa membaca, baca puisi itu pasti bisa,” berharap anak-anak bisa menjadi generasi yang gemar memmbaca. Ia juga ingin anak-anak mampu memberi martabat pada bahasa yang setiap hari digunakan dari laman Kids Read Now, WH Auden berkata seorang penyair, di atas segalanya, adalah orang yang sangat mencintai anak-anak, kecintaan pada bahasa ini diterjemahkan menjadi pengenalan literasi yang dapat diakses melalui puisi dan pendidikan yang lebih luas tentang keindahan dan sejak dini dan sering kali selama perjalanan anak dengan literasi, puisi dapat berarti perbedaan antara sekadar mengetahui kata dan memanfaatkan setiap aspek kekuatan puisi dapat meningkatkan kesadaran anak akan kata-kata. Dalam puisi, setiap pilihan kata penting. Entah itu untuk tujuan berima, aliterasi, metafora atau cara yang sempurna untuk menggambarkan sesuatu, pilihan kata lebih berarti dalam konteks puisi. Setiap keputusan memiliki alasan tertentu di baliknya. Setiap kata cocok, dan itu cocok karena suatu anak mungkin tidak sepenuhnya memahami mengapa ada kata-kata khusus dalam puisi. Ketika dia mendengar puisi itu berulang-ulang, dia segera dapat memahami bahwa puisi itu lebih menyenangkan karena pilihan itu. Akhirnya, dia akan mencari tahu mengapa keputusan itu terjadi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan kata melalui proses itu, puisi menumbuhkan perbendaharaan kata anakPuisi memaparkan anak-anak pada kata-kata baru. Dalam upaya untuk menangkap maknanya dengan sempurna, seorang penyair akan menempuh jalan raya sinonim untuk menemukan pilihan yang yang dirancang untuk anak-anak sering kali berirama dan berirama. Itu memudahkan anak-anak untuk menghafal dan mencari tahu arti kata-kata juga membuat anak menjadi pembelajar yang lebih baik. Struktur musik puisi membuat hafalan dan pembacaan lebih mudah juga. Puisi meningkatkan literasi anak-anak dengan menghubungkan memori dengan isyarat audio dan visual yang membantu anak-anak mengenali pola, membuat kesimpulan langkah berikutnya yang logis, dan memberi siswa muda keuntungan saat mempelajari apa pun mulai dari bahasa baru hingga inilah yang melatarbelakangi Penerbit Erlangga mengadakan talkshow Gairahkan Literasi dengan Membaca Puisi bersama narasumber Peri Sandi Huizche. Acara ini dilaksanakan pada bulan Juli lalu di pameran Erlangga Art Awards Goes to Jogja berlokasi di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta. Talkshow ini diawali dengan kegiatan lomba membaca puisi yang pesertanya adalah pelajar SMP dan SMA di Yogyakarta. Puisi(dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Dua Hal kegiatan membaca puisi *gerak tubuh sebagai alat bantu didalam kegiatan membaca puisi. *lagu sebagai alat bantu didalam kegiatas membaca puisi. catatan tambahan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membaca puisi adalah sebagai berikut - ekspresi dalam membaca puisi- gerak anggota tubuh- kejelasan artikulasi- Irama puisi -intonasi dan lagu suara bisa tau cara membaca/membuat juga bisa tau ciri-ciri dari membaca puisi TopPDF Penggunaan Mind Map Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Di Sekolah Dasar dikompilasi oleh 123dok.com. Upload mempublikasikan hasil peneltian ke forum seminar ilmiah pada kegiatan guru-guru SD (KKG). Baca lebih lanjut. 6 Baca lebih lajut. PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI SEKOLAH DASAR Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang digubah dengan tulus oleh penulisnya. Oleh karena itu, agar pendengar dapat memahami atau setidaknya menikmati puisi yang disampaikan, seorang pembaca puisi mesti mengerti cara membaca puisi yang baik dan benar. Apa Itu Puisi? Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak penikmat. Puisi berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata indah yang mengandung irama, mantra, rima, dan penyusunan larik dan bait. Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku" oleh Atep Tatang dkk, sesuai dengan sifat dan hakikat puisi yaitu sebagai ekspresi tidak langsung, kegunaan puisi juga tidak langsung yaitu bersifat spiritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Melalui kehidupan batin dan kejiwaan ini, puisi akan memengaruhi aktivitas kehidupan manusia. Unsur-unsur dalam puisi meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam puisi yaitu diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi yaitu aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, aspek religius. Cara Membaca Puisi Kegiatan membaca puisi poetry reading mulai populer sejak hadirnya kembali WS. Rendra dari kelananya di Amerika Serikat. Agar dapat membaca puisi dengan baik, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yang dikutip dari buku “Bahasa Indonesia untuk SMA/MA” oleh Setyartiningsih. 1. Interpretasi Sebelum membacakan puisi di muka umum, penting untuk memahami dan menangkap terlebih dahulu simbol-simbol atau makna lambang yang dipergunakan oleh penyair. Jika seseorang salah dalam menafsirkan makna atau simbol tersebut, isi puisi pun dapat disalahartikan. 2. Teknik Vokal Untuk pengucapan yang komunikatif diperlukan penguasaan intonasi, diksi, jeda, enjabemen, dan lafal yang tepat. Dengan begitu, pendengar dapat menikmati dan terhanyut dalam pembacaan puisi. 3. Penampilan Dalam hal ini pembaca puisi dituntut untuk dapat memahami pentas dan publik di mana puisi tersebut dibawakan. Seorang pembaca puisi juga boleh menunjukan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Berani menatap penonton dan mengatur ekspresi yang tidak berlebihan. Di samping itu, pembaca puisi mesti memerhatikan irama dan mimik, yang merupakan indikasi apakah seseorang sudah benar-benar dapat menjiwai atau meresapkan isi puisi itu. Dalam pembacaan puisi, harmonisasi antara mimik dengan isi puisi merupakan puncak keberhasilan suatu puisi dibawakan. Ingatlah bahwa tidak semua puisi dapat dibaca dilisankan tanpa menempatkan tanda tafsir pengucapannya terlebih dahulu. Adakalanya dalam puisi terdapat deretan baris atau bait yang satu dengan yang lain mempunyai jalinan pengucapan dan ada pula yang secara tertulis terpisah sehingga memerlukan jeda. Penempatan jeda yang tidak tepat berpotensi mengaburkan makna puisi. Seorang penyair mempunyai beberapa kiat supaya puisinya dapat dicerna atau dinikmati pembaca dan pendengar. Penyair kerap menampilkan gambar angan atau citraan dalam puisinya. Lewat citraan ini, penikmat sajak memeroleh gambaran yang jelas, suasana khusus atau gambaran yang menghidupkan alam pikiran dan perasaan penyairnya. Cara Memahami Puisi Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur interinsik tertentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis. Di samping memahami lapis bentuk/struktur, untuk dapat mencerna isi puisi, perlu untuk memahami lapis makna puisi serta unsur ekstrinsik yang turut mendukung; seperti biografi pengarang, latar sosial, budaya, politik saat puisi dibuat, dan masih banyak lagi. Berdasarkan isinya, puisi lirik memiliki jenis sebagai berikut Epigram Puisi yang berisi ajaran hidup, baik tentang agama, sopan santun, sosial dan sebagainya. Satire Puisi yang memuat kritik, sindiran, atau melukiskan kepincangan sosial. Ode Puisi yang mengandung pujian atau sanjungan kepada seseorang. Balada Balada adalah kisah atau cerita yang digubah ke dalam bentuk puisi. Elegi Puisi ini berisi ratapan atau sesuatu yang mengandung kesedihan. Roman Berisi luapan cinta kasih. Himne Puisi yang berisi pujian kepada Tuhan. Adapun yang termasuk lapis makna dalam puisi, yaitu Tema/sense adalah gagasan pokok yang diciptakan atau dilukiskan oleh penyair lewat puisi gubahannya. Perasaan/feeling adalah sikap penyair terhadap tema yang dikemukakan dalam puisinya. Nada dan suasana/tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat puisi. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penyair. Contoh Puisi Berikut contoh puisi yang dapat dijadikan bahan praktik untuk membaca maupun memahami makna sebuah puisi. Dibawa Gelombang Oleh Sanusi Pane Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu Jauh di atas bintang kemilau Seperti sudah berabad-abad Dengan damai mereka meninjau Kehidupan bumi yang kecil amat Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun Aku membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu *** Sahabatku Oleh Soekri St Papa, Sebelum pesta berlangsung Izinkan aku menengok ke belakang Di sana sahabatku yang miskin Hidup dengan berjualan koran Papa, Dia teman kelasku Juga lulus dalam ujian Nilainya yang tinggi Sangat kusayangkan Kini Aku minta kesediaan papa Menyerahkan biaya pestaku Untuk meringankan ongkos masuk Sahabatku di SMA ***
Pembelajaransastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polman, khususnya siswa kelas X dalam pembelajaran membaca puisi belum
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. subjek pada penelitian ini guru yang melaksanakan pembelajaran dan siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif membaca dan menulis/ CIRC. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dirancang oleh guru pada masa pandemi, Guru memberikan materi pembelajaran dengan alokasi 60 menit dalam satu pertemuan dengan satu pertemuan dilakukan dengan dua fase pembelajaran dikarenakan faktor pandemi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, kemudian guru memberi penilaian pada hasil pembelajaran berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik dan disesuaikan dengan Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 253PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS/CIRC COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA BENGKULU 1Hijriatul Wahidah, 2 Padi Utomo, 3 Arono1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu Korespondensi hijriatulwahidah Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. subjek pada penelitian ini guru yang melaksanakan pembelajaran dan siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif membaca dan menulis/ CIRC. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dirancang oleh guru pada masa pandemi, Guru memberikan materi pembelajaran dengan alokasi 60 menit dalam satu pertemuan dengan satu pertemuan dilakukan dengan dua fase pembelajaran dikarenakan faktor pandemi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, kemudian guru memberi penilaian pada hasil pembelajaran berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik dan disesuaikan dengan Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru. Kata kunci pembelajaran, pelaksanaan, menulis, puisi, membaca,CIRC . AbstractThe purpose of this study is to describe the application of an integrated Cooperative learning model of reading and writing / CIRC to poetry writing learning. The method used in this study is qualitative descriptive. The subjects in this study are teachers who carry out learning and students who are carrying out the learning process of writing poetry using the cooperative learning model of reading and writing / CIRC. The technical data collection used in this research is documentation and observation techniques. The results of this study showed that the implementation of an integrated cooperative learning model of reading and writing / CIRC was carried out in accordance with the learning design designed by teachers during the pandemic, teachers provide learning materials with an allocation of 60 minutes in one meeting with one meeting conducted with two learning phases due to pandemic factors. The implementation of learning is carried out twice, then the teacher gives an assessment of the learning results based on the assessment criteria JURNAL ILMIAH KORPUS Vol. 6 No. 2, 2022 ISSN online 2614-6614 Available online at doi Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 254 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022contained in the rubric and adjusted to the Learning Implementation Plan made by the teacher. Keywords learning, implementation, writing, poetry, reading, CIRC . PENDAHULUAN Pembelajaran termasuk kegiatan yang tidak boleh terlewatkan oleh setiap orang, karena belajar termasuk hal yang utama agar hidup terarah serta tertata di dalam menjalani kegiatan Tarigan, 2013 sehingga pembelajaran memiliki tujuan guna membawa serta memberi perubahan siswa didalam mengetahui berbagai pengetahuan baru terutama dalam hal menulis. Pembelajaran termasuk bekal awal bagi peserta didik yang ada di Indonesia. Menurut Hyland 2013 menulis dinilai sebagai keterampilan berbahasa yang sangat penting serta dibutuhkan sehingga harus mampu dikuasai oleh setiap peserta didik. satu dari keterampilan menulis didalam mata pelajaran bahasa indonesia yakni menulis puisi sehingga menurut penulis menulis puisi yakni keterampilan yang sangat penting yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. Menurut Sulistyorini 201012 didalam pembelajaran menulis puisi, masih banyak siswa yang sangat kesulitan didalam menulis sehingga sangat mengurangi semangat siswa didalam proses pembelajaran menulis puisi. Pada akhirnya siswa kesulitan serta menjadi kurang kreatif menyampaikan gagasan, ide,gaya bahasa, kemampuan didalam melibatkan perasaan, diksi ataupun pendapat, pikiran saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Mengacu pada hal tersebut perlunya adanya hal lebih yang dilakukan oleh guru terutama didalam penggunaan model pembelajaran yang tepat guna menunjang keberhasilan peserta didik didalam menulis puisi. Model pembelajaran yang bisa dipakai guna mengasah kemampuan, minat sehingga memberi hasil capaian pembelajaran menulis puisi yang baik salah satunya bisa dipakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition yang termasuk satu dari model pembelajaran yang bisa dipakai didalam pembelajaran menulis, membaca serta seni berbahasa khususnya menulis puisi. Pembelajaran menulis harapannya bisa menjadi pembelajaran yang disukai serta diminati oleh peserta didik. Model pembelajaran CIRC diharapkan bisa mendorong keefektifan belajar pada peserta didik didalam proses pembelajaran. Sehingga bisa memberi pengalaman tersendiri pada peserta didik, pada akhirnya menghasilkan capaian yang sesuai seperti yang diinginkan. Dengan diterapkannya model pembelajaran ini akan membantu siswa didalam menuangkan ide-ide kreatif mengacu pada hal yang pernah dibaca, pengalaman ataupun kekreatifan peserta didik yang akan menjadi sebuah karangan puisi, hal ini akan mengoptimalkan kekretifan siswa didalam menulis. METODE Dalam penelitian ini, penulis memakai metode kualitatif deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif termasuk penelitian yang tidak memakai angka ataupun tidak berbentuk angka, kalaupun ada hanya sebagai penunjang didalam hasil penelitian, pada umumnya penelitian deskriptif berusaha menggambarkan terkait hal yang diteliti melalui kata-kata serta gambar Danim, 200261. Subjek penelitian didalam penelitian ini yakni siswa kelas VIIIi SMP Negeri 7 Kota Bengkulu sebanyak 27 peserta didik dan Objek penelitian didalam penelitian ini berupa guru mata pelajaran bahasa Indonesia serta siswa Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 255kelas 8i didalam pelaksanaan menulis puisi dengan model pembelajaran CIRC pada siswa kelas VIIIi SMP Negeri 7 kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan terdapat ada 3 tahap yang harus dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus dengan membahas KD serta sampai pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2021 membahas KD serta di SMP Negeri 07 Kota Bengkulu. Hasil penelitian yang telah diperoleh yakni pengamatan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/ CIRC cooperative intergrated and composition pada pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Kota Bengkulu serta memperoleh hasil kemampuan menulis puisi yang didapatkan dari pelaksanaan model pembelajaran CIRC mengacu pada aspek Tema, Diksi, Gaya Bahasa, Perasaan, serta amanat. Dokumen yang mendukung pada penelitian ini yaitu berupa RPP yang dipakai guru didalam proses pembelajaran menulis puisi memakai model pembelajaran terpadu membaca serta menulis/CIRC, RPP yang dipakai dibuat oleh guru mata pelajaran selain itu juga diperoleh foto-foto siswa saat pembelajaran berlangsung. 1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model CIRC pada pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan oleh guru. Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2021 sampai pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2021 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Pada proses penelitian sampel yang dipakai berjumlah 27 siswa pada kelas 8i, dengan jumlah siswa perempuan 22 orang serta siswa lak-laki berjumlah 5 orang. Pada pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, siswa dibagi menjadi dua kelompok belajar dengan kelompok pertama dengan berjumlah 14 orang siswa perempuan serta kelompok kedua terdiri dari siswa laki-laki serta perempuan sebanyak 13 orang. Hal ini telah lama dilakukan oleh pihak sekolah dikarenakan pada masa pelaksanaan penelitian sedang dilanda pandemi covid-19, sehingga mengharuskan menjaga protokol kesehatan dengan baik sesuai anjuran pemerintah yaitu dengan menerapkan pembelajaran menjadi dua sesi tatap muka di setiap kelasnya. Selama kegiatan pembelajaran pertemuan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan guna setiap sesi dengan memakai perlakuan yang sama di setiap sesi, sesi pertama pada siswa berjumlah 14 orang serta sesi kedua pada siswa berjumlah 13 orang yaitu pada tanggal 13 Agustus 2021 serta pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021 dengan hal yang sama yaitu dibagi menjadi dua sesi secara bergantian memasuki kelas, sesi pertama terdiri dari 14 orang serta sesi kedua terdiri dari 13 orang siswa sesuai alokasi waktu yang ditentukan guna setiap siswa yaitu setiap sesi sebanyak 2 jam pertemuan ataupun selama 60 menit . Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dilakukan dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP guna dua kali pertemuan yang disusun oleh guru mata pelajaran bahasa indonesia serta Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dikhususkan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC Cooperative integrated and competition sebagai upaya memberi perubahan didalam proses pembelajaran di kelas. Hal Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 256 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022ini dilakukan karena pembelajaran menulis puisi masih tergolong sulit dipahami oleh siswa saat berlangsungnya pembelajaran, siswa masih sangat lambat didalam menemukan ataupun menuangkan ide, diksi, gaya bahasa, melibatkan perasaan serta menuangkan amanat melalui puisi ataupun hal lain yang ingin dituangkan didalam bentuk tulisan bermakna ataupun puisi. a. Pertemuan Pertama Penelitian telah dilakukan oleh peneliti terkait pembelajaran menulis puisi memakai model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis, mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan, guru telah menerapkan pembelajaran memakai model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca serta menulis dengan melalui empat fase Pelaksanaan pembelajaran dimulai sesuai dengan RPP yang telah dirancang yaitu terdapat tiga bagian yang dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup. Pada saat pelaksanaan guru menerapkan empat fase ataupun langkah-langkah pembelajaran sesuai rancangan yang telah terancang didalam RPP karena mengingat pelaksanaan pembelajaran memakai tipe CIRC tergolong mudah guna dilakukan. Pada kegiatan pembelajaran pada bagian pendahuluan terdapat terdapat tahap orientasi yang termasuk didalam apersepsi, motivasi serta pemberian informasi kepada siswa, pada bagian kegiatan inti, pembelajaran dilakukan melibatkan tahap pengorganisasian serta pengenalan konsep, serta di akhir kegiatan inti terdapat tahap publikasi ataupun siswa mulai menulis puisi serta membacakannya di depan kelas, kemudian pada bagian penutup terdapat tahap penguatan serta refleksi. b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, Penelitian telah dilakukan oleh peneliti terkait pembelajaran menulis puisi dengan kembali memakai model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/CIRC, mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan guru telah menerapkan pembelajaran memakai model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca serta menulis dengan melalui empat fase. Pelaksanaan pembelajaran dimulai sesuai dengan RPP yang telah di rancang yaitu terdapat tiga bagian yang dumulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup. Pada saat pelaksanaan guru menerapkan empat fase ataupun langkah-langkah pembelajaran sesuai rancangan yang telah terancang didalam RPP, akan tetapi pembelajaran pada tahap kedua ini hanya melanjutkan dari tahap ataupun pertemuan pertama. Pada awal kegiatan pembelajaran guru mengawali hampir sama perlakuannya dengan pertemuan pertama tetap mengikuti sesuai langkah-langkah yang telah dirancang di didalam RPP yang telah dibuat sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Pada kegiatan pendahuluan terdapat tahap orientasi yaitu guru membuka pembelajaran dengan salam kemudian selanjutnya mengarahkan siswa guna berdoa, guru mengecek kehadiran siswa sekaligus menanyakan kabar siswa. Kemudian guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa terdorong guna lebih semangat serta fokus mengikuti pembelajaran. Tidak lupa guru menjelaskan indikator serta tujuan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini . Pada bagian inti masuk pada fase organisasi yaitu guru kembali membentuk kelompok kemudian mengarahkan siswa guna duduk sesuai kelompok yang telah dibagikan pada pembelajaran pertemuan pertama, setelah siswa sudah duduk dengan rapi sesuai kelompok yang telah ditetapkan. Masuk pada fase selanjutnya yaitu pengenalan konsep guru kembali memberi wacana yang sama kepada siswa serta sekaligus Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 257membagikan petunjuk pembelajaran pada pertemuan kedua, pada tahap ini siswa mengasosiasikan dengan mencermati dengan baik wacana serta petunjuk pembelajaran yang telah dibagikan serta guru menanyakan kepada siswa terkait petunjuk pembelajaran apakah sudah dipahami ataupun tidak serta beberapa ada yang bertanya terkait petunjuk yang telah diberikan. Selanjutnya siswa dengan fokus mengumpulkan informasi dengan membaca dengan baik wacana serta petunjuk pembelajaran yang telah diberikan. Kemudian kegiatan yang terakhir yang dilakukan oleh guru yakni kegiatan penutup yaitu terdapat fase penguatan ataupun refleksi yaitu dengan cara meminta siswa guna menyimpulkan terkait pembelajaran yang telah dilakukan 2. Deskripsi hasil kemampuan menulis puisi dengan memakai model pembelajaran cooperative learning tipe kooperatif terpadu membaca dan menulis /CIRC Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi yang dilakukan dengan memakai model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC ataupun kooperatif terpadu membaca serta menulis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu, yang dilakukan pada proses pembelajaran pertemuan kedua. mengacu pada keterampilan siswa didalam menulis puisi, maka siswa memperoleh hasil pada semua aspek tema XI, Diksi X2, gaya bahasa X3, Perasaan X4, serta Amanat X5 sebagai berikut Berdasarkan hasil data penelitian yang dihasilkan, terdapat beberapa aspek penilaian yang harus dicapai oleh siswa yang menandakan siswa telah menuliskan puisi dengan baik ataupun tidak. Pertama pada aspek tema X1, rata-rata siswa sudah sangat tepat didalam menuliskan puisi dengan tema persahabatan, karena siswa telah diberikan teks bacaan berupa wacana dengan tema persahabatan sehingga siswa terfokus pada judul yang berkaitan dengan persahabatan, bobot nilai yang harus dicapai oleh siswa pada aspek tema seharusnya 20 akan tetapi siswa sudah sangat bagus didalam menentukan kata sesuai tema dengan diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 19,30 . Kedua pada aspek diksi X2, dari hasil tes berupa tulisan puisi yang dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa siswa yang sudah memahami penulisan diksi serta ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang menandakan masih sangat sulit menentukan diksi yang tepat guna dituangkan didalam bentuk puisi, diksi yang dituliskan oleh beberapa siswa masih tergolong sangat sederhana serta mengarah pada kata penulisan cerpen, maka dari itu termasuk hal yang perlu difokuskan oleh guru kepada siswa guna terus berlatih menuliskan diksi kata, bobot pencapaian guna setiap siswa seharusnya sebesar 25 pada aspek diksi akan tetapi pada pembelajaran puisi yang telah dilakukan siswa memperoleh bobot nilai dengan rata-ra nilai sebesar 15,31. Ketiga aspek gaya bahasa X3, dari hasil tes berupa menulis puisi yang telah dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa yang sudah menuliskan puisi dengan gaya bahasa dengan baik serta masih banyak siswa yang kesulitan didalam menuliskan gaya bahasa pada puisi, jadi tulisan yang dihasilkan sangat sederhana serta sedikit mengurangi nilai keindahan pada puisi yang dituliskan, kesulitan siswa didalam menerapkan aspek gaya bahasa didalam puisi terlihat pada hasil rata-rata nilai siswa sebesar 13,87 yang seharusnya bobot yang harus diperoleh sebesar 25. Keempat aspek perasaan X4, mengacu pada hasil penulisan puisi yang telah dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa siswa yang menuliskan puisi dengan penuh perasaan serta ada beberapa siswa yang menuliskan puisi masih sangat kurang melibatkan perasaan pada setiap katanya, seharusnya setiap siswa harus memperoleh bobot sebesar 20 akan tetapi siswa hanya bisa memperoleh nilai dengan rata- Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 258 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022rata 14,30 pada tulisan yang dituliskan. Kelima aspek amanat X5 mengacu pada hasil penilaian puisi yang telah dituliskan oleh siswa, menunjukan bahwasanya masih ada beberapa siswa yang kesulitan menyampaikan amanat secara tersirat pada puisi yang telah dituliskan, seharusnya siswa harus memperoleh bobot nilai sebesar 10 akan tetapi pada hasil data menunjukan rata-rata nilai siswa sebesar 6,48. Berdasarkan hasil penelitian berupa nilai yang telah diperoleh oleh siswa dari hasil kemampuan menulis puisi dengan tema persahabatan, terdapat 15 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM serta terdapat 12 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Dari hasil yang telah didapatkan, rata-rata nilai siswa berada pada angka 68,83 yaitu termasuk pada kategori cukup. didalam pembelajaran menulis puisi terdapat beberapa aspek penilaian yang sulit guna direalisasikan oleh siswa didalam proses menulis puisi, yaitu siswa masih kesulitan didalam menentukan diksi yang tepat didalam menulis puisi, ada beberapa siswa yang menuliskan puisi mirip dengan menuliskan cerpen. Yang kedua saat siswa menuliskan puisi siswa masih sulit merealisasikan gaya bahasa yang sesuai yang bisa memberi estetika didalam setiap kata didalam puisi sehingga penulisan dari beberapa siswa masih kurang menarik guna dibaca. Skor penilaian tertinggi terdapat didalam aspek tema dikarenakan siswa diberikan sebuah wacana agar siswa lebih mudah menemukan ide kata dari bacaan wacana yang telah diberikan serta skor nilai terendah terdapat pada aspek gaya bahasa serta diksi. Kendala lain yang dihadapi yakni pembelajaran dilakukan pada saat pandemi sehingga waktu yang diberikan oleh sekolah sangat singkat, interaksi antara guru serta siswa sangat kurang karena keterbatasan guna berinteraksi sehingga proses pembelajaran dilakukan secara apa adanya serta serba terbatas. Pembahasan Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bisa diperoleh data mengenai penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC yang dilakukan oleh guru didalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota Bengkulu. Hasil kemampuan menulis puisi diperoleh dari penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis ataupun CIRC dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan di kelas pada proses pembelajaran, telah mengikuti tahapan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran CIRC dengan memakai empat fase yang dilakukan, yaitu 1 Orientasi, 2 organisasi serta pengenalan konsep, 3 publikasi, 4 penguatan serta refleksi. 1. Fase Orientasi Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru pada tahap orientasi sudah sesuai dengan makna tahap orientasi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya pada fase orientasi guru membuka pembelajaran seperti pada umumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan secara umum topic pembelajaran yang akan dipelajari. Secara khusus terdapat pada bagian kegiatan pendahuluan yaitu pertama apersepsi dimana guru mengaitkan materi dengan pengalaman siswa serta akhirnya siswa mendapatkan gambaran terhadap materi, kedua memberi motivasi kepada siswa agar mereka lebih semangat guna mengikuti pembelajaran karena pembelajaran menulis puisi yakni materi yang cukup sedikit diminati siswa, maka dari itu perlu adanya motivasi agar mereka tertarik guna mempelajari puisi, Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 259ketiga memberi informasi terkait pembelajaran, tujuan pembelajaran serta kompetensi dasar agar siswa lebih memahami terkait dengan materi pembelajaran. 2. Fase Organisasi dan Pengenalan Konsep Fase organisasi yakni fase yang sangat penting didalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC karena pembelajaran kooperatif identik dengan pembelajaran berkelompok, pada fase organisasi serta pengenalan konsep masuk pada kegiatan inti, pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwa, pada fase ini guru membentuk siswa didalam beberapa kelompok kecil serta menginformasikan serta menjelaskan kepada siswa terkait konsep pembelajaran. Pada tahap awal yaitu siswa mengamati apa yang diarahkan oleh guru, arahan pertama guna membentuk menjadi beberapa kelompok sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru karena guru telah merancang serta mengamati sesuai dengan pembagian kelompok secara heterogen, pada proses pembagian kelompok terdapat kesulitan karena beberapa siswa meminta guna membagikan kelompok secara mandiri ataupun mengacu pada kedekatan antar siswa, akan tetapi karena waktu yang disediakan oleh sekolah sangat terbatas karena factor pandemi, guru tetap menekankan guna mengikuti pembelajaran sesuai arahan serta petunjuk serta pembagian kelompok berjalan dengan lancar. Kelompok dibagikan secara heterogen, artinya kemampuan antar siswa didalam satu kelompok berbeda-beda dengan tujuan agar siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi bisa mengajarkan kepada siswa yang tingkat pemahamannya rendah. Setelah pembagian kelompok siswa kembali mengamati prosedur pembelajaran selanjutnya, yaitu guru menyampaikan mekanisme pembelajaran sesuai dengan lembar petunjuk pembelajaran yang dibagikan oleh guru kepada masing-masing siswa. Petunjuk pertama siswa dibagikan lembar kerja siswa serta sebuah wacana dengan tema persahabatan. Pada tahap selanjutnya yaitu pengenalan konsep, pada kegiatan inti termasuk didalam kegiatan mengasosiasikan yaitu siswa diarahan guna masing-masing membaca secara saksama serta memahami setiap kata didalam wacana tersebut agar siswa bisa menghasilkan ide, gagasan pokok Kemudian saling memberitahukan informasi ataupun temuan yang dihasilkan didalam wacana sehingga dengan mudah bisa dituangkan menjadi sebuah tulisan yang indah berupa puisi. Meduaian guru kembali memfokuskan siswa pada petunjuk pembelajaran, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan oleh siswa yaitu membuat puisi pada lembar pekerjaan siswa dengan menuliskan nama serta kelas guna mempermudah pendataan, kemudian guru menyampaikan kembali terkait materi yang dijelaskan terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi yang akan dituliskan oleh siswa yaitu aspek tema, diksi, gaya bahasa, perasaan serta amanat. Pada kegiatan inti tahap setelah mengasosiasikan yakni guru memberi kesempatan kepada siswa guna bertanya terkait petunjuk pembelajaran, arahan diskusi didalam kelompok serta ada beberapa siswa yang menanyakan terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi, kemudian guru dengan baik menjelaskan walau penjelasan yang disampaikan sangat singkat karena waktu yang sangat terbatas. Tahap selanjutnya pada kegiatan inti yaitu kegiatan mengumpulkan informasi, yaitu siswa kembali menggali informasi terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi dengan cara menanyakan kepada peneliti ataupun guru secara satu persatu kemudian melanjutkan sesuai petunjuk pembelajaran yang diberikan. 3. Fase Publikasi Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 260 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022Pada tahap ini sudah sesuai dengan makna fase publikasi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya Pada fase publikasi siswa menuliskan puisi sesuai petunjuk serta memakai aspek yang telah dipelajari pada tahap pemberian materi tentang puisi, pada tahap ini keadaan kelas mulai tidak kondusif dikarenakan siswa yang menanyakan ide kepada teman di sebelahnya serta saling mengunjungi kelompok lainnya. Pada tahap ini interaksi antar siswa sangat aktif, terlihat antar siswa saling memberi masukan walau ada beberapa siswa didalam satu kelompok yang masih sangat sulit memahami alur didalam membuat puisi. Setelah proses pembuatan puisi selesai siswa saling membacakan kepada teman sekelompok kemudian pada tahap akhir siswa membacakan hasil pekerjaannya dengan suara nyaring secara bergantian di tempat duduknya masing-masing. 4. Penguatan dan refleksi Pada fase ini sudah sesuai dengan makna fase penguatan serta refleksi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya Pada fase ini guru mengarahkan siswa guna menyimpulkan dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, ada beberapa siswa yang kesulitan didalam memahami aspek gaya bahasa sehingga mereka masing sangat sulit menerapkan aspek gaya bahasa didalam menuliskan sebuah puisi. Pada tahap selanjutnya siswa diarahkan guna menyampaikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap pertama serta kedua, banyak dari siswa yang menyampaikan kesulitan didalam menuliskan puisi terutama didalam menemukan ide berupa gaya bahasa serta diksi karena waktu yang diberikan sangat singkat, jadi banyak siswa yang menyarankan guna menuliskannya dirumah ataupun memberi didalam bentuk pekerjaan rumah agar lebih fokus. Guru menyampaikan akan mencoba memaksimalkan terkait waktu serta akan melaksanakan pembelajaran dengan cara yang sama pada tahap selanjutnya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan, hasil yang diperoleh dari proses pelaksanaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning terpadu tipe membaca serta menulis/CIRC didalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu, bisa disimpulkan bahwasanya Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/ CIRC didalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota Bengkulu yang dilakukan oleh guru didalam pembelajaran menulis puisi sudah dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 pada KD dan serta dan Pelaksanaan model pembelajaran CIRC dilakukan didalam proses pembelajaran dengan empat fase pembelajaran yang terdapat didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pada pertemuan pertama, dilakukan dengan menerapkan empat fase sesuai dengan penerapan model CIRC, pertama fase orientasi yaitu pada fase ini guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, mengecek kehadiran siswa, memberi informasi serta motivasi kepada siswa, kedua fase organisasi serta pengenalan konsep, guru membagi siswa didalam beberapa kelompok serta menjelaskan mengenai petunjuk pembelajaran, ketiga fase publikasi, guru mengarahkan siswa guna menulis lima aspek yang terdaat didalam wacana mengacu pada yang diarahkan oleh guru, keempat fase penguatan serta refleksi yaitu guru menyimpulkan pembelajaran serta mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 261Materi yang difokuskan berupa pengertian, ciri-ciri serta unsur-unsur didalam puisi yang harus ada didalam puisi yang telah diajarkan pada empat fase pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa lebih paham mengenai cara menulis puisi dengan baik serta benar. Sedangkan pada pertemuan yang kedua siswa melakukan pembelajaran yang sama seperti pertemuan pertama yaitu melaksanakan empat fase didalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif membaca serta menulis/ CIRC, guru kembali menjelaskan materi secara umum kemudian guru menjelaskan mekanisme pembelajaran sesuai dengan petunjuk pembelajaran yang telah diberikan kemudian guru menugaskan siswa guna menuliskan teks puisi secara berkelompok akan tetapi menghasilkan karya perindividu oleh setiap siswa. Saran 1. Bagi Siswa Hendaknya siswa lebih banyak lagi membaca terkait materi menulis puisi, lebih banyak membaca contoh-contoh puisi kemudian siswa diharapkan lebih inisiatif didalam berlatih menulis puisi agar lebih mudah didalam menemukan ide yang menarik serta bisa mengembangkan imajinasi sehingga gaya bahasa yang dituliskan lebih bermakna. Keterampilan siswa didalam menemukan kosakata masih didalam kategori cukup maka dari itu diharapkan kepada siswa lebih giat didalam mengembangkan wawasan mengenai unsur-unsur pembangun didalam puisi serta cara menulis puisi dengan baik serta benar. 2. Bagi guru Berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi, hendaknya guru lebih banyak memberi kepada siswa contoh-contoh puisi serta mengarahkan siswa guna terus berlatih membuat puisi agar terbiasa dan menghasilkan tulisan yang penuh makna serta memiki estetika sesuai yang diharapkan. DAFTAR RUJUKAN Suprojono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya Pustaka Pelaja Suprojono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta Gramedia Pustaka Jaya. Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta PT Rineka cipta. Danim, Sudarwan. 2006. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung CV. Pustaka Setia. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung Pustaka Setia Hyland, K. 2013. Disciplinary Discourses Social Interactions in Academic Writing. University of Michigan Press. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pustaka Pelajar. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta PT Rineka ciptaS ArikuntoArikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Pengajaran dan Pustaka PelajarMiftahul HudaHuda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pustaka Pelajar.
Maknayang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membaca puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. Syarat dan Ketentuan Lomba Baca & Cipta Puisi 2020
Puisi pada dasarnya merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer untuk berbagai kalangan. Tak jarang juga, beberapa orang membacakan puisi untuk situasi tertentu, seperti pentas, hiburan, bahkan bisa juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Namun, membaca puisi tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa teknik yang perlu dipahami dan dikuasai agar seseorang mampu membacakan puisi sesuai keinginannya. Puisi diketahui merupakan jenis karya sastra yang memiliki irama, rima, penyusunan larik dan bait. Alhasil, teknik membaca puisi menjadi penting untuk memunculkan berbagai unsur tersebut menjadi sesuatu yang indah. berbagai unsur penting dari puisi untuk mampu menyampaikan sebagai unsur yang penting. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu keindahan yang menjadi daya tariknya. Terlebih lagi jika dibacakan dengan tepat. Selain mampu menyajikan sebuah keindahan, ketika Kamu belajar mengenai teknik membaca puisi, secara tidak sadar Kamu juga bisa mendapatkan berbagai manfaat, misalnya seperti, pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dalam puisi. Dengan membaca puisi, Kamu juga bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penulis puisi atau biasa disebut penyair. Nah, dalam artikel ini akan disejaikan berbagai informasi tentang teknik membaca puisi, mulai dari interpretasi atau penafsiran, teknik vokal, hingga performance atau penampulan. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga teknik membaca puisi tersebut. Yuk, simak selengkapnya. A. Mengenal PuisiB. Teknik Membaca Puisi1. Interpretasi2. Teknik Vokala. Intonasib. Jedac. Artikulasid. Pernafasan3. Performance atau PenampilanC. Contoh PuisiRekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca PuisiBuku TerkaitMateri Terkait Fisika A. Mengenal Puisi Sebelum kita membahas teknik membaca puisi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang pengertian dari puisi. Membicarakan puisi, tentukan tidak lengkap kalau tidak membahas tentang beberapa penyair legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar hingga Rendra. Ketiga tokoh tersebut telah mengabdikan hidupnya untuk menciptakan banyak puisi yang luar biasa. Nah, untuk memulai proses belajar teknik membaca puisi, kita dapat memulai dengan memahami puisi singkat tentang cinta karya Sapardi Djoko Damono berikut ini, Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Setelah Kamu membaca puisi tersebut, Kamu pasti dapat memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair. Hal itu adalah daya tarik dari puisi. Puisi biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang dengan media penggunaan kata-kata yang indah dan penuh makna. Pradopo mengungkapkan bahwa puisi pada dasarnya merupakan sebuah karya tulis yang disusun secara berirama untuk mengekspresikan pemikiran seseorang. Yang mana salah satu tujuannya adalah untuk bisa merangsang perasaan sekaligus imajinasi dari panca indera pembacanya. Oleh karena itu, tak heran apabila Kamu bisa ikut memahami perasaan yang diungkapkan oleh penyair. Apabila Kamu telah terbiasa memahami puisi, Kamu juga bisa membangkitkan imajinasi berdasarkan kata-kata dari karya tulis tersebut. Setelah penyair berhasil menciptakan sebuah puisi, biasanya karya sastra tersebut akan dideklamasikan atau dibacakan oleh seorang pembaca puisi. Seorang pembaca puisi biasa disebut dengan deklamator. Hal ini dilakukan agar puisi dapat tersampaikan secara luas kepada banyak orang. Seorang deklamator biasanya membacakan puisi dengan suara yang lantang dengan penuh penghayatan. Setelah mengetahui tentang puisi dan tujuan dari membaca puisi, pada bagian ini kita akan langsung membahas tentang apa saja teknik membaca puisi itu. Pengetahuan tentang teknik membaca puisi menjadi penting karena dapat menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada di dalam puisi secara lebih optimal. Tanpa teknik yang benar, membaca puisi tidak ada bedanya dengan pembaca puisi secara naratif, sehingga tidak mampu menggugah perasaan dan imajinasi dari pendengar. Nah, berikut ini adalah teknik membaca puisi yang telah berhasil rangkum. Menurut Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. 2008, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak mempelajari teknik membaca puisi, yaitu interpretasi atau penafsiran, teknik vokal dan penampilan. Yuk, kita bahas satu persatu! 1. Interpretasi Teknik membaca puisi yang pertama adalah interpretasi. Interpretasi sendiri merupakan salah satu kemampuan penting yang berkaitan dengan pemahaman terhadap puisi itu sendiri. Interpretasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan penafsiran atau penguasaan terkait arti kata, simbol, atau lambang yang dimasukkan dalam sebuah puisi oleh seorang penyair.. Salah satu kunci keberhasilan seorang deklamator dalam membacakan puisi adalah dengan memiliki kemampuan interpretasi yang tepat. Kemampuan interpretasi yang tidak tepat bisa membuat seseorang salah dalam memahami arti atau pesan yang ada di dalam sebuah puisi. Selain itu, interpretasi yang tidak akan sangat mempengaruhi teknik membaca yang lain dari segi vokal maupun penampilan. Jadi, interpretasi merupakan teknik membaca puisi pertama yang harus dikuasai oleh seorang pembaca puisi. Nah, berikut ini akan disajikan salah satu contoh puisi supaya Kamu dapat lebih melatih kemampuan interpretasi. Pada saat Kamu membaca suatu puisi, ada banyak sekali kata asing yang digunakan oleh penyair. Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu dikuasai dalam teknik interpretasi adalah penguasan banyak kosa kata. Miaslnya dalam penggunaan kata “sedan” dari salah satu penggalan puisi yang berjudul Ibuku Dahulu ciptaan Amir Hamzah. Matanya terus mengawas daku walaupun bibirnya tiada bergerak mukanya masam menahan sedan hatinya pedih karena lakuku Tentu arti kata “sedan” dalam puisi berjudul Ibuku Dahulu itu bukan jenis mobil sedan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, “sedan” dapat diartikan sebagai isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Pemahaman arti yang benar dapat membuat seorang pembaca puisi menjadi lebih tepat dalam melakukan interpretasi. Dengan pengetahuan yang Kamu miliki tentang sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis akibat perilaku anaknya dalam puisi itu, tentu saja akan semakin mempengaruhi bagaimana Kamu dalam menyampaikan pada saat membacakannya, mulai dari ekspresi, gerakan tubuh, hingga intonasi.. Tidak hanya mengetahui dan memahami arti dari setiap kata yang ada dalam sebuah puisi, Kamu juga harus mampu melakukan interpretasi atau penafsiran puisi secara menyeluruh. Barangkali ini akan cukup menyulitkan apabila Kamu menemui banyak puisi dengan gaya bahasa dan penulisan yang asing. Namun, di era teknologi seperti sekarang, referensi soal puisi pun banyak di internet. Nah, Kamu bisa memaksimalkan internet untuk memahami puisi yang hendak dibaca. Seorang penyair, penulis sekaligus profesor di Wayne State University dan University of Houston yang bernama Edward Hirsch pernah mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang pembaca puisi adalah dengan mencoba untuk membaca puisi secara pelan dan berulang. Menurutnya, puisi bisa lebih dipahami dengan membaca beberapa kali kata demi kata hingga seorang pembaca berhasil mendapatkan pemahaman lebih tentang puisi yang dibacanya. Nah, setelah Kamu mulai terbiasa untuk menafsirkan atau memahami makna dari puisi secara tepat, Kamu dapat melanjutkan untuk mempelajari teknik membaca puisi yang lain, yakni teknik vokal. 2. Teknik Vokal Teknik membaca puisi yang kedua adalah teknik vokal. Teknik merupakan salah satu teknik yang berhubungan mengenai kemampuan untuk membuat suara menjadi lebih jelas dan lebih sesuai dengan puisi yang dibaca. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal agar seseorang bisa menghasilkan suara yang jelas dan baik. Tidak hanya itu, teknik vokal memiliki fungsi supaya pembaca puisi dapat menyampaikan berbagai makna atau penafsiran terhadap puisi kepada para pendengar. a. Intonasi Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal yaitu intonasi. Menurut Foy Ario, intonasi adalah kemampuan untuk mengatur keras atau lembut pengucapan suatu kata sehingga bisa menyajikan puisi secara tepat. Untuk memiliki kemampuan mengatur suara dengan baik, Kamu bisa menentukan kata yang dianggap penting sehingga dapat diberi penekanan ketika mengucapkannya. Penekanan kata-kata dalam puisi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, hal ini biasa disebut dengan tekanan dinamik. Tidak hanya melakukan tekanan dinamik, dalam menyajikan intonasi yang baik juga ada teknik tempo. Teknik tempo sendiri digunakan untuk menentukan tingkat kecepatan atau kelambatan dalam mengucapkan suatu kata dalam membaca puisi. b. Jeda Hal kedua yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah jeda. Sebagai karya sastra yang disusun dalam bentuk baris atau larik, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh seseorang dalam membaca puisi adalah memberikan jeda ketika berada dalam pergantian barisnya. Jeda sendiri adalah cara melakukan pemberhentian sesaat dalam membaca puisi. Namun, apabila pemberian jeda dilakukan pada setiap baris puisi, tentu bisa mengakibatkan adanya efek terputus-putus. Hal ini bisa jadi mengganggu pendengar ketika hendak memahami atau menikmati pembacaan puisi. Nah, cara yang bisa Kamu gunakan untuk mengakali masalah tersebut adalah dengan mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Misalnya saja, seperti pada saat Kamu menemui tanda koma ,, maka kamu dapat memberikan penjedaan secara singkat. Sementara, apabila Kamu menemui tanda titik ., Kamu bisa lebih lama dalam melakukan penjedaan. Contoh penggunaan jeda yang tepat bisa Kamu lihat dari penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra berikut ini. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! c. Artikulasi Hal ketiga yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah artikulasi. Artikulasi dapat diartikan sebagai teknik untuk membuat suara menjadi lebih jelas pada saat mengucapkan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Cara melatih artikulasi ini, Kamu bisa mulai mengucapkan secara jelas huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Nah, teknik yang bisa Kamu lakukan agar suara bisa lebih jelas adalah dengan membuka dan membentuk mulut sesuai dalam huruf yang diucapkan. Misalnya, pada saat Kamu mengucapkan huruf /o/, maka mulut harus dibuka dan bibir dibentuk menyerupai lingkaran kecil. Kamu juga bisa mengucapkan huruf /a/ dengan memastikan mulut dan bibir membuka secara lebar. Kunci keberhasilan dalam melakukan artikulasi adalah dengan memperhatikan pengucapan di setiap huruf dalam puisi. d. Pernafasan Hal keempat yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah pernafasan. Kemampuan dalam mengatur nafas dengan baik menjadi penting untuk mencegah kehabisan nafas pada saat membaca puisi. Salah satu teknik pernafasan yang bisa Kamu gunakan adalah nafas perut. Penggunaan nafas perut dapat dilihat pada saat perut mengembang saat menarik nafas. 3. Performance atau Penampilan Teknik membaca puisi yang terakhir ini berkaitan langsung dengan penampilan atau apa yang bisa dilihat oleh penonton. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan yang baik, yakni ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah dapat menggambarkan tentang emosi seseorang. Secara otomatis, apabila raut wajah yang Kamu tampilkan adalah senang, tentu akan berbeda dengan raut wajah pada saat marah atau sedih. Sementara itu, bahasa tubuh dapat diartikan sebagai gerakan tubuh dari seseorang ketika membaca puisi. Salah satu contoh yang paling mudah yaitu gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas. Gerakan ini bisa menggambarkan perasaan penuh semangat dalam sebuah puisi. Oleh karena itu, penggunaan ekspresi wajah dan bahasa tubuh sangat membantu membantu untuk menjadikan penampilan Kamu lebih maksimal. Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Kamu juga perlu memiliki rasa percaya diri yang tinggi tampil membacakan puisi di hadapan banyak orang. Rasa percaya diri yang baik pada akhirnya akan membuat Kamu tampil lebih tenang. Selain itu, Kamu juga akan lebih santai dalam membaca puisi yang memerlukan penghayatan secara penuh dari puisi. Tak lupa, seorang pembaca puisi harus berani menatap mata penonton, hal ini adalah salah satu cara ampuh untuk menularkan emosi dari puisi kepada penonton. C. Contoh Puisi Setelah Kamu mengetahui berbagai teknik membaca puisi, berikut ini adalah contoh puisi yang dapat Kamu gunakan selama proses belajar membaca puisi. Selamat Belajar. Sajak Matahari – W. S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku. Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! Guru – Kahlil Gibran Barang siapa mau menjadi guru Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri Sebelum mengajar orang lain Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan Sebelum mengajar dengan kata-kata Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain Bintang – Chairil Anwar Aku mencintai kelasmu Kamu membantuku tuk melihat Bahwa untuk hidup bahagia Belajar adalah kuncinya Kamu perhatian dan pandai Kamu memahami muridmu Kamu guru terbaik yang pernah ada Aku tahu itu dari awal kita bertemu Aku memperhatikan kata-katamu Kata-kata dari seorang guru sejati Kamu lebih dari teladan terbaik Sebagai guru, kamu adalah bintang Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca Puisi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Iadiperkirakan membuat 96 karya termasuk 70 puisi. HB Jassin menobatkan Chairil Anwar sebagai pelopor angkatan '45 dan puisi modern bersama Asrul Sani dan Rivai Apin. Teknik membaca puisi. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam teknik membaca puisi. Teknik membaca puisi harus menggunakan: Lafal harus jelas Ilustrasi Puisi fotoUnsplashPuisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Karya sastra ini dikenal dengan susunan kata kiasan yang indah dan makna Literary Terms, puisi diartikan sebagai jenis sastra yang didasarkan pada interaksi kata dan ritme. Kata-kata dalam puisi dirangkai untuk menyampaikan suara, gambar, dan ide yang terlalu rumit untuk dijelaskan secara terdiri dari beberapa struktur fisik, di antaranya diksi, tipografi, majas, kata konkret, imaji atau citraan, dan rima atau irama. Puisi juga memiliki struktur batin, yaitu tema, perasaan, amanat, dan puisi tak hanya bisa disampaikan lewat kata-kata, namun juga secara lisan. Namun membaca puisi tidak bisa membaca puisi yang tepat mampu menyampaikan perasaan dan makna dengan lebih mendalam kepada pendengarnya. Lalu, bagaimana caranya? Berikut 3 teknik membaca puisi yang baik dan Puisi fotoUnsplashPelafalanPelafalan yang tepat dibutuhkan untuk membaca puisi. Lafal merupakan tata cara pengucapan bunyi bahasa sesuai alat ucap yang digerakkan. Ketika membaca puisi, pastikan Anda melafalkan huruf a,i, u, e, o dengan menjadi teknik yang penting dalam pembacaan puisi. Intonasi merupakan pola perubahan nada ketika berbicara. Saat membaca puisi, Anda sebaiknya menggunakan nada atau intonasi yang sesuai dengan kata-kata dalam puisi. Dengan begitu, emosi akan tersampaikan dan pembacaan puisi tidak akan terdengar puisi juga harus disertai dengan tekanan yang tepat. Tekanan sendiri adalah keras lembutnya pengucapan bunyi. Dilansirdari Ensiklopedia, ketika siswa menulis dan membaca puisi dengan nyaring, kegiatan tersebut termasuk kegiatan apresiasi produktif. Categories Tanya Jawab Post navigation Rata-rata nilai rapor matematika dari 24 siswa kelas V adalah 7,6. Jakarta - Agar dapat membaca puisi dengan baik dan benar, Si Kecil perlu memahami teknik membaca puisi. Biasanya cara membaca puisi akan diajarkan guru bahasa Indonesia di akan mengajarkan langkah-langkah sederhana agar anak didiknya mengerti apa itu puisi, dan bagaimana teknik membacanya yang benar. Ingat, membaca puisi berbeda dengan membaca pantun, prosa, atau bila Bunda ingin Si Kecil lebih mahir membaca puisi, tidak ada salahnya mencoba beberapa teknik tambahan yang mungkin tidak diajarkan di sekolah. Dengan ini, Si Kecil dapat memperoleh wawasan lebih mengenai pembacaan puisi. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Seperti apa teknik tersebut? Bunda dapat menyimak ulasan berikut seperti dilansir dari Book Pilih puisiLangkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih puisi. Biarkan Si Kecil memilih jenis puisi yang dia inginkan, karena bila suka, ia akan menghayatinya Perhatikan jenis puisiPerhatikan pula jenis puisi tersebut, apakah puisi tentang persahabatan, pendidikan, bencana alam, dan sebagainya. Selanjutnya Bunda dapat menentukan puisi tersebut lebih cocok dibaca tegas, sedih, gembira, atau penuh Kenali kata-kata yang tidak dikenalPuisi biasanya kaya akan kosakata yang mungkin tidak Bunda atau Si Kecil kenal. Lingkari kata-kata tersebut dan tulis maknanya di sebelah samping ini, Bunda bisa mengajari Si Kecil untuk menentukan bagaimana intonasi pada saat membaca kata yang tidak dikenal tersebut. Catatannya, mungkin sebuah kata memiliki banyak definisi. Bila satu definisi dirasa tidak masuk akal, Bunda bisa memilih definisi lain dari kata Pahami tanda bacaSetelah menandai kata tidak dikenal, pahami pula tanda baca yang ada pada puisi tersebut. Mengetahui di mana kalimat berhenti akan membantu Si Kecil memahami makna puisi yang satu kalimat puisi terdiri dari jumlah kata yang cukup banyak, namun kadang sebuah kalimat hanya terdiri dari satu atau dua kata. Memahami tanda baca juga dapat dimanfaatkanuntuk mengatur jeda pembacaan puisi dan mengambil kalimat panjang pada puisi dibaca dengan lambat, sedangkan untuk kalimat pendek bisa dibaca dengan agak cepat. Namun, kembali lagi itu tergantung makna dari Baca keseluruhan puisiSetelah teknik-teknik sebelumnya dilakukan, langkah membaca puisi selanjutnya adalah membaca secara keseluruhan. Bunda bisa meminta Si Kecil membaca dengan suara lantang agar dia bisa lebih mudah memahami isi puisi bila sudah selesai, mintalah Si Kecil untuk menuliskan atau menjelaskan pendapatnya tentang puisi yang telah dibaca. Bila ingin lebih baik, pendapat bisa ditulis untuk masing-masing baris anak membaca buku. Foto Getty Images/PeopleImages6. Bandingkan dengan pendapat orang lainTerkadang, Si Kecil juga perlu melihat puisi dengan pandangan baru. Jadi, Bunda bisa membantu memberikan pendapat mengenai isi dan makna dari puisi yang dibaca itu, Bunda juga bisa meminta pendapat teman sebaya Si Kecil atau gurunya untuk turut memberi pandangannya mengenai makna puisi. Bicara dengan orang lain tentu akan membantu untuk menemukan makna asli dari sebuah Bacalah ulang kembaliSetelah memiliki pemahaman baru mengenai puisi yang dibaca, coba minta Si Kecil untuk membaca ulang dengan memahami makna baru yang telah dijelaskan oleh Bunda, teman sebayanya, atau gurunya. Apakah sekarang makna puisi tersebut lebih masuk akal?Jika tidak, tidak apa-apa. Pasalnya membaca dan memahami puisi perlu banyak langkah kecil. Ulangi setiap kata, kalimat, lalu baca secara keseluruhan untuk menemukan makna sesungguhnya dari sebuah memahami makna dari sebuah puisi, maka Si Kecil bisa benar-benar membaca puisi secara baik dan benar. Si Kecil pun dapat benar-benar menghayatinya sehingga suara serta ekspresinya ketika membaca puisi bisa lebih beberapa teknik membaca puisi yang dapat Bunda praktekkan untuk mengajari si kecil agar ia dapat membaca dengan baik dan benar. Intinya, agar dapat maksimal pada saat membaca puisi, Si Kecil perlu memahami makna dari puisi memahami makna setiap kata, kalimat, maupun keseluruhan, ia akan dapat menentukan intonasi pembacaan. Kapan harus bicara lantang, kapan harus pelan, kapan perlu memperlambat pembacaan, dan kapan perlu mempercepatnya. Abu Ubaidillah/som Dalamketerampilan membaca, siswa tidak hanya sekadar membaca teks berita yang ada dihadapannya. Akan tetapi, siswa juga diharapkan dapat memahami isi berita tersebut. Jika siswa sudah dapat memahami dan mengungkapkan kembali isi bacaan baik secara lisan maupun tertulis, berarti mereka sudah menguasai keterampilan membaca.
Penghargaan terhadap puisi yang didasarkan pada pemahaman. Panuti Sudjiman, 19909 Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu. Abdul Rozak Zaidan et al , 199435. Apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli cipta puisi dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta puisi. S. Effendi, 19827 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1APRESIASI DANEKSPRESI PUISIDrs. Puji Santosa, Utama/IV-EAngka Kredit Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21. Pengertian Apresiasi1 kesadaran terhadap nilai seni danbudaya;2 penilaian penghargaan terhadapsesuatu; dan3 kenaikan nilai barang karena hargapasarnya naik atau permintaan akanbarang itu bertambah.KBBI, 200162 32. Pengertian Apresiasi PuisiPenghargaan terhadap puisi yang didasarkanpada pemahaman.Panuti Sudjiman, 19909Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan,pemahaman, penafsiran, penghayatan, danpenikmatan yang didukung oleh kepekaan batinterhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisiitu.Abdul Rozak Zaidan et al , 199435 4Apresiasi puisi adalah kegiatanmenggauli cipta puisi dengansungguh-sungguh hingga tumbuhpengertian, penghargaan,kepekaan pikiran kritis dankepekaan perasaan yang baikterhadap cipta puisi.S. Effendi, 19827 5Pengertian PuisiPuisi adalah peristiwa kebahasaan yang tersaringdengan semurni-murninya untukmengekspresikan kepribadian dalam suatubentuk yang tepat dan selaras dengan watakyang diungkapkannya.Pada awal perkembangannya menunjukkan cirikhusus, seperti bahasanya terikat oleh irama,matra, dan rima, serta susunannya terikat olehlarik dan bait.Perkembangan selanjutnya ada puisi bebas tidakterikat oleh pola larik, bait, irama, matra, danrima, seperti puisi naratif dan puisi dramatik. MENGENAL PUISIPuisi adalah ungkapan hati, pikiran, danperasaan penyair atas berbagai hal dalamkehidupan yang dituangkan melalui kata-kataatau bahasa puitis.Puisi lama, seperti syair,pantun, dan gurindammemiliki berbagai formula yang baku dan harusditaati.Puisi modern, seperti balada, ode, dan himnerelatif lebih longgar aturannya, bahkan ada puisibebas yang tidak terikat berbagai aturan. 7Contoh PuisiBalada Nabi NuhGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangOoh Nabi NuhTaufiq Ismail, 1994. Balada Nabi-Nabi, Gema Nada Pertiwi 8MENYESALPagiku hilang sudah melayangHari mudaku sudah pergiSekarang petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggiAku lalai di hari pagiBeta lengah di masa mudaKini hidup meracun hatiMiskin ilmu, miskin hartaAkh, apa guna kusesalkanMenyesal tua tiada bergunaHanya menambah luka sukmaKepada yang muda kuharapkanAtur barisan di hari pagiMenuju ke abah padang bakti!Ali Hasjmy dalam Suyono Suyatno 2002 9TUHAN, KITA BEGITU DEKATTuhanKita begitu dekatSebagai api dengan panasAku panas dalam apimuTuhanKita begitu dekatSeperti kain dengan kapasAku kapas dalam kainmuTuhanKita begitu dekatSeperti angin dan arahnyaKita begitu dekatDalam gelapKini aku nyalaPada lampu padammuAbdul Hadi 1977, Tergantung Pada Angin 10KUPINTA LAGIHai pagi yang baru menjelangPulangkan imanku yang sudah hilangBerikan daku Cinta dan HasratSupaya aku boleh mendaratKulihat terang ...Meski tidak benderang...Sehingga gelap,Lambat laun kan lenyap! Tatengkeng. 2000. Rindu Pustaka Jaya 113. Kegiatan Apresiasi Puisi1 Kegiatan apresiasi langsung2 kegiatan apresiasi tidak langsung3 Pendokumentasian4 Kegiatan kreatif Kegiatan Apresiasi LangsungKegiatan yang dilakukan secara sadaruntuk memperoleh nilai kenikmatandan kehikmatan dari puisi yangdiapresiasi, meliputi1 Membaca Puisi2 Mendengarkan Puisi3 Menonton Pertunjukan Pentas Puisi Kegiatan Membaca PuisiKegiatan membaca puisi ini dilakukan secarasungguh-sungguh untuk memperoleh sesuatuyang ada dalam puisi yang dibacanya.Sesuatu itu berupa nilai-nilai yang dapat diambilmanfaatnya bagi kehidupan.Nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan itumemberikan arahan tentang perilaku,pandangan hidup, dan cara menyikapi sesuatudalam menghadapi kehidupan di dunia dan diakhirat nantinya. Bacalah puisi berikut!CITA-CITAKUCita-citaku agar menjadi bangsa muliahendaklah bangsaku berusaha supayaselalu sadar berbakti, beriman, bertakwaakan tuntunan dan pencerahan Yang Esaagar hidupnya berjalan di jalan benar nyataseluruh rakyat dapat hidup dengan sejahtera,merasa adil, makmur, tenteram, dan bahagia,serta dapat jaya dan masyhur ke penjuru agar menjadi bangsa cendekiawanhendaklah bangsaku maju tetap mengusahakansenantiasa kaya akan pelbagai ilmu pengetahuanoleh karena dengan ilmu menjadi pangkal kemajuanoleh sebab bodoh dan dungu membuat kesengsaraanhidup menjadi tersesat-sesat berada dalam kegelapan,dengan ilmu lahir dan batin jalan hidup jadi tercerahkan. Cita-citaku agar menjadi bangsa bijak berwibawahendaklah bangsaku senantiasa harus waspadaberhati-hati, cermat, teliti, meski tidak harus curigakepada siapa saja, terlebih itu kepada lain bangsatidak boleh begitu saja kita ini mudahnya percayaberkenan menyerahkan apa-apa, segala yang adakepada mereka, ternyata dia melakukan tipu dayaingatlah, riwayat menunjukkan lengah dan terlenaakan menjadi malapetaka, hancur sudah agar menjadi bangsa teguh sentosahendaklah bangsaku dapat merapat tampil ke mukasenantiasa dalam persatuan dan kesatuan bangsasehingga menjadi bangsa yang kokoh penuh dayamampu menjalin persaudaraan di antara kita semuamembulatkan kekuatan meraih cita-cita nan muliamencapai Indonesia Raya, jaya selama-lamanya. Cita-citaku agar menjadi bangsa unggul dan jayahendaklah bangsaku maju meningkat kualitasnya,senantiasa brilian, bernas, andal, dan juga primamampu dapat menjadi pelindung atas rakyat jelatamampu memberi rasa aman, damai, dan sejahteramampu dapat memimpin bangsa-bangsa di duniamemayu hayuning bawana menjadi teladan agar menjadi bangsa dihormati, diseganihendaklah bangsaku maju tampil sebagai pemberanimenegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumimelawan segala tindak angkara murka dan korupsidengan jujur, tegas, bijaksana, adil sesama insanisehingga setiap orang yang ada di dunia ini nantiketika mereka mengucapkan nama Indonesiaakan dihinggapi rasa hormat, segan, dan setiamerasa bangga menjadi bagian dari hidupnya. Semoga saja berkenan, Tuhan Yang Mahakuasasenantiasa melimpahkan kasih, anugerah, karuniatuntunan, pencerahan, daya kekuatan lahir batin, jugaperlindungan pada kita supaya terwujud cita-cita muliaIndonesia mencapai puncak kejayaan 7 April 2013 Kegiatan Mendengar PuisiKegiatan mendengar puisi itu dapat berupamendengarkan pembacaan puisi ataumendengarkan deklamasi.Kegiatan mendengar puisi dengan sungguh-sungguh itu perlu adanya ketajaman pikiran danperasaan untuk menyimak puisi yang didengarkan.Artinya, seseorang yang melakukan apresiasiterhadap puisi itu perlu adanya konsentrasi diriuntuk mendengarkan puisi yang didengarkantersebut.Mendengarkan dapat secara langsung dari seorangyang membacakan atau dapat juga melalui radio,televisi, tipe recorder, ataupun komputer yangdilantangkan sound sistemnya. Kegiatan Menonton PertunjukanKegiatan menonton pertunjukan dapat berupamenonton pembacaan puisi, menonton deklamasi,dan menonton musikalisasi puisi.Menonton pertunjukan ini tidak terbatas padapementasan panggung saja, tetapi juga termasukmenonton lewat televisi, video, pemutaran cakrampadat CD, dan film di bioskop, serta film diinternet.Kegiatan apresiasi puisi dari sisi pertunjukan inimengajak apresiator menyaksikan pertunjukandengan pandangan mata kepalanya sendiri. Kegiatan Apresiasi Tak LangsungKegiatan apresiasi yang menunjangpemahaman terhadap puisi.Cara tidak langsung ini meliputi tigakegiatan pokok, yaitu1 mempelajari teori puisi,2 mempelajari kritik dan esai puisi,3 mempelajari sejarah puisi. 21Kegiatan mempelajari teori puisi termasuk apresiasi tidaklangsung karena yang dipelajari adalah konsep-konsep,kriteria, batasan-batasan, fungsi, dan teori-teori penelaahanpuisi.Mempelajari teori puisi hanya bersifat membantumemahami, menghayati, dan memberi penghargaanterhadap puisi.Sifat dari mempelajari teori puisi ini hanya memberi bantuanpemahaman terhadap puisi.Teori puisi sebenarnya layak dipelajari oleh para mahasiswadan guru untuk menambah wawasan atau pengetahuantentang puisi.Sebaliknya, untuk siswa atau murid di sekolah, dari sekolahdasar hingga sekolah menengah, lebih baik diberi apresiasipuisi secara langsung.Para murid atau siswa lebih baik langsung membaca puisi,langsung mendengar puisi dibacakan, dan langsungmenonton pertunjukan puisi dipentaskan. 22Mempelajari kritik dan esai puisi juga merupakankegiatan yang hanya bersifat membantupemahaman terhadap puisi.Dalam mempelajari kritik dan esai puisimahasiswa dan guru dibawa menuju ke kegiatanpenelahaan, pengkajian, penelitian, atau analisiskarangan yang membicarakan segi-segi tertentupuisi.Pembicaraan tentang puisi dapat berupa arikelyang termuat dalam surat kabar, majalah, bukuantologi esai, bahkan ada satu buku utuh yangmembicarakan satu puisi.Mempelajari kritik dan esai puisi juga menambahwawasan dan melihat bagaimana cara orang lainmemberi pertimbangan baik dan buruk terhadappuisi. 23Kegiatan mempelajari sejarah puisi juga bersifat apresiasitidak langsung, yaitu sekadar membantu pemahamanterhadap puisi dari sisi perkembangan dari satu dekade kedekade berikutnya, dari satu angkatan ke angkatanberikutnya, dan dari satu aliran ke aliran lainnya.Dalam mempelajari sejarah puisi mahasiswa/guru diajakmemahami konsep-konsep dasar angkatan, sejarah aliransastra, perkembangan jenis-jenis sastra dari berbagai segi,bahkan ciri-ciri struktur dan isi puisi setiap angkatan.Penulisan sejarah puisi tidak terbatas yang berbentuk buku,tetapi juga puisi yang dimuat dalam majalah, surat kabar,bahkan manuskrip yang hanya berbentuk naskah stensilan.Dengan mempelajari sejarah puisi calon apresiator akandibimbing mengenal ciri-ciri, kategori, dan konsep-konsepdasar puisi yang diapresiasi, termasuk sistem pengarang,sistem penerbitan, sistem kritikus, sistem formal, sistempengayom, dan sistem penyebarluasan puisi. Pendokumentasian PuisiUsaha pendokumentasian puisi juga termasuk bentukapresiasi puisi yang secara nyata ikut melestarikankeberadaan puisi.Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap puisi dengancara mendokumentasikan puisi ini dilihat dari segi fisiknyaikut memelihara puisi, menyediakan data bagi mereka yangmembutuhkan, dan menyelamatkan puisi dari kepunahan.Kegiatan dokumentasi dapat meliputi pengumpulan danpenyusunan semua data puisi, baik yang berupa artikel-artikel puisi dalam surat kabar, majalah, makalah-makalah,skripsi, tesis, disertasi, maupun buku-buku puisi.Di Indonesia yang paling terkenal dokumentasi sastranyatermasuk puisi adalah Pusat Dokumentasi Sastra di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73 JakartaPusat. Selain itu, ada juga dokumentasi sastra DS Moeljanto,dokumentasi sastra Korrie Layun Rampan, dan dokumentasisastra Suripan Sadi Hutomo. Kegiatan KreatifKegiatan kreatif juga termasuk salah satu kegiatanapresiasi puisi.Dalam kegiatan ini dapat dilakukan adalah belajarmenciptakan puisi, misalnya menulis puisi, menulisapresiasi atau kritik puisi, dan musikalisasi puisi.Hasil cipta siswa atau mahasiswa dapat dikirimkan dandimuatkan dalam majalah dinding, buletin OSIS, majalahsekolah, surat kabar, ataupun majalah sastra sepertiHorison.Selain itu, juga dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitumenceritakan kembali puisi yang dibaca, yang didengar,atau yang ditontonnya. Kegiatan kreatif dan rekreatif jelasmenunjang pemahaman dan penghargaan terhadap puisi,yaitu mengajak mereka yang berminat untuk bergaul danmencintai puisi. 324. Tiga Tingkatan Apresiasi Puisi1 Seseorang mengalami pengalaman yang ada dalampuisi, ia terlibat secara emosional, intelektual, danimajinatif;2 Setelah mengalami hal seperti itu, kemudian dayaintelektual seseorang itu bekerja lebih giatmenjelajahi medan makna puisi yangdiapresiasinya; dan3 Seseorang itu menyadari hubungan puisi dengandunia di luarnya sehingga pemahaman danpenikmatannya dapat dilakukan lebih luas danmendalam.Yus Rusyana, 19792 335. Manfaat Apresiasi PuisiSetidak-tidak terdapat enam manfaat bagikehidupan ketika mengapresiasi puisi, yaitu1 manfaat hiburan,2 manfaat estetis,3 manfaat pendidikan,4 manfaat kepekaan batin atau sosial,5 manfaat menambah wawasan, dan6 manfaat pengembangan kejiwaan ataukepribadian. 346. PenutupDemikianlah pembicaraan kita ihwal pembelajaranapresiasi puisi, baik yang dapat diterapkan bagisiswa sekolah dasar hingga ke sekolah menengah,maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi.Inti sari metode dan keilmuannya ihwalpembelajaran apresiasi puisi itu pada dasarnyasama dengan pembelajaran apresiasi sastra yanglainnya, tidak jauh berbeda, hanya materi ataubahan apresiasi puisinya yang disesuaikan dengankondisi dan situasi sang apresiator. 35Pesan Khusus bagiPengajar Apresiasi PuisiPengajar apresiasi puisi harus1 profesional,2 pandai-pandailah menciptakan suasanabelajar yang dapat menyenangkan atautidak membosankan siswanya,3 kreatif dan aktif memilih materi atau bahanpembelajaran apresiasi puisi, dan4 mampu atau menguasai bidang garapannya. 36Kunci Keberhasilan/KesuksesanNilai Positip +1. Motivasi adasemangat/dorongandari dalam diri2. Kerja Keras tanpamengenal lelah, putusasa 99% transpirasi3. Tekun, rajin, banyakmembaca dan Faktor X Doa, Ibadah,Sembahyang 1%InspirasiNilai Negatif -1. Kambing Hitammenyalahkan oranglain, benar diri2. Kotombe mencari-carikejelekan orang lain,ngerumpi3. Penurunan Daya IngatPelupa, sakit ingatan4. BAKMI Bosenan, Aras-Arasen, Keset, Males,Isinan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Թ ижыλиጋοщуОտюцоպаቲ нοηօпсιጧሂ ыጧէጣጠስ диногубիቄը
Хеճоктυձ шиճωչуУλиժነζ ճуξуኁաгተቷፈТви оզዷсроп ዷлሊγаφо
Иዡоξ δеτегጮд ኞղуΜաбрևշоፌ сиቼи ዑмыሀԸвс ኻлетυչ тሞщω
Тαдр ሓյэнիρи κቼκιсватՌоχуկθглጿሬ нኦжум вихуղЮդደст κеψዖп
Membacapuisi (poetry reading) pada hakikatnya merupakan suatu usaha menyampaikan puisi kepada pendengar atau hadirin dengan cara yang setepat-tepatnya (sesuai dengan tuntutan puisi itu sendiri) untuk membawakan seluruh nilai-nilai puisi tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan penyairnya (Suharianto 1982: 46).
April 5, 2011 at 816 pm Membacakan Puisi 1. Membacakan Puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membacakan puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membacakan puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membacakan Puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll. 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll. 3 pemahaman puisi yang utuh 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi 5 tempat acara indoor atau outdoor 6 audien 7 kualitas komunikasi 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi 9 kualitas vokal 10 kesesuaian gerak 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat b penggunaan properti yang efektif dan efisien c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membacakan Puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi seacra deklamatoris adalah lepasnya teks puisi dari pembaca. Jadi, sebelum mendeklamasikan puisi, teks puisi harus dihapalkan. Bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan posisi 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan tangan mengepal, menunjuk, mengangkat kedua tangan, 2 gerakan-gerakan kepala melihat ke bawah, atas, samping kanan, samping kiri, serong, 3 gerakan-gerakan mata membelalak, meredup, memejam, 4 gerakan-gerakan bibir tersenyumm, mengatup, melongo, 5 gerakan-gerakan tangan, bahu, badan, dan raut muka dilakukan dengan total. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat pula menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan. Entry filed under pembelajaran puisi.
Nah agar pesan yang ada dalam puisi dapat tersampaikan secara keseluruhan dan maksimal, maka kita harus memperhatikan 4 aspek dalam membaca puisi, diantaranya ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi. Ekspresi. Ekspresi adalah mimic wajah yang dibuat sesuai dengan bait tertentu, dimana tergantung kepada isi dan nada puisi yang akan disampaikan.
Unduh PDF Unduh PDF Membaca puisi adalah tentang menyampaikan bagaimana puisi itu memengaruhi Anda secara pribadi, sehingga Anda bisa menambahkan penafsiran Anda sendiri di atas si penulis bila Anda tidak menulisnya sendiri. Berikut adalah petunjuk untuk setiap langkah membaca puisi, dari memilih gaya yang sesuai dengan puisi hingga cara untuk tetap tenang di panggung. 1Ketahui aturannya. Apabila Anda akan menghadiri perlombaan puisi, mengerjakan tugas kelas, atau mengikuti kompetisi pembacaan puisi, Anda harus membaca semua peraturan dengan saksama. Mungkin Anda diminta memilih satu atau beberapa puisi dari periode waktu tertentu, atau puisi yang berhubungan dengan topik tertntu. Sering kali, Anda akan diminta membacakan puisi dalam rentang waktu tertentu. 2 Pilih puisi yang Anda nikmati. Membaca puisi memungkinkan Anda menunjukkan pada audiens bagaimana puisi tersebut memengaruhi emosi dan gagasan Anda. Cobalah menemukan puisi yang dalam beberapa cara membuat Anda bereaksi, dan yang ingin Anda bagi dengan orang lain. Kecuali Anda berpartisipasi dalam pembacaan puisi dengan tema spesifik, Anda bisa memilih jenis puisi apa saja konyol, dramatis, serius, atau sederhana. Jangan mencoba memilih puisi terkenal atau serius bila Anda tidak menikmatinya; semua jenis puisi dapat ditampilkan. Jika Anda tidak tahu puisi yang Anda sukai, cari koleksi puisi di perpustakaan, atau cari puisi dari media daring mengenai topik yang Anda nikmati. Apabila Anda ingin menulis puisi sendiri, Anda bisa menemukan saran dalam artikel wikiHow berjudul Cara Menulis Puisi. Apabila Anda akan tampil untuk kompetisi pembacaan puisi, baca peraturannya untuk mengetahui apakah Anda akan dinilai berdasarkan puisi yang dipilih. Dalam beberapa kompetisi, Anda akan mendapat nilai lebih karena memilih puisi dengan ide kompleks, perubahan dalam emosi, dan variasi gaya.[1] 3 Pelajari cara mengucapkan dan memahami kata-kata sulit. Jika Anda tidak yakin bagaimana melafalkan semua kata-kata dalam puisi, cari video pembacaan puisi tersebut dan dengarkan dengan hati-hati. Anda juga dapat mencari "cara melafalkan ___ " dan biasanya menemukan penjelasan tertulis atau video. Carilah definisi kata-kata yang tidak Anda yakini 100%. Puisi kerap merujuk kepada dua makna dari kata yang sama, jadi mengetahui definisi baru dapat mengajari Anda penafsiran yang sama sekali baru dari suatu baris. Jika puisi Anda ditulis dalam dialek nonstandar, atau ditulis lebih dari 100 tahun yang lalu, banyak kata-katanya dilafalkan berbeda dari panduan pelafalan modern. Cobalah menemukan video pembacaan puisi tersebut, atau puisi yang ditulis oleh penulis yang sama. 4 Dengarkan video atau rekaman audio orang membaca puisi opsional. Tidak masalah bila Anda mencari aktor terkenal membaca Shakespeare atau orang biasa yang merekam puisi mereka sendiri. Akan menolong bila puisi yang dibacakan itu adalah yang Anda pilih, atau memiliki gaya yang serupa keras dan dramatis, deskripsi realistis, dsb.. Anda harus bisa mengatakan dalam satu menit apakah Anda menyukai pembacaan puisi tersebut. Teruslah mencari sampai Anda menemukan seseorang yang Anda sukai, dan pelajari yang mereka rekam. Pikirkan alasan Anda menyukai puisi tersebut, dan tuliskan jawaban untuk pertanyaan itu sehingga Anda mengikuti contoh baiknya. Apakah Anda menikmati puisi yang dibaca dengan perlahan dan stabil, atau pertunjukan yang cepat dan melambat untuk menekankan perasaan yang berbeda? Apakah Anda menyukai penampil yang melebih-lebihkan nada suara dan gerakan dramatis, atau yang terdengar lebih natural dan realistis? Ini sangat bermanfaat apabila Anda ingin menjadi lebih baik dalam pembacaan puisi. Sering mendengarkan orang yang Anda kagumi akan mengajari Anda bagaimana memperbaiki kemampuan.[2] 5 Buat catatan secara langsung untuk menandai bagaimana Anda akan membacakannya. Cetak atau tulis paling tidak satu salinan puisi Anda itu. Langsung buat catatan untuk mengetahui kapan harus berhenti, melambat, membuat gerakan, atau mengubah nada suara.[3] Ini disebut menandai puisi, dan mungkin Anda harus bereksperimen dengan berbagai gaya berbeda sebelum menemukan yang Anda suka. Tebaklah apa yang mungkin terdengar paling baik, kemudian bacakan dengan suara keras untuk mengetahui apakah Anda benar. Jika Anda mendengarkan contoh puisi lain, Anda harus memiliki beberapa gagasan bagaimana Anda ingin mengubah kecepatan, jeda, atau mengubah nada suara. Tidak ada satu cara untuk menulis catatan ini. Gunakan simbol atau kata-kata apa pun yang masuk akal bagi Anda, atau soroti kata-kata yang ingin Anda tekankan. Pikirkan apa yang sesuai dengan puisi tersebut. Puisi dramatis seperti The Jabberwocky dapat ditampilkan dengan gerakan tubuh dan perubahan ekspresi wajah yang ekstrem. Puisi tentang pemandangan padang rumput yang tenang dapat dibaca perlahan-lahan dengan suara tenang. 6 Latihlah membaca puisi lebih pelan dari yang Anda inginkan. Ketika berada di depan banyak orang, mudah bagi saraf dan adrenalin untuk membuat Anda menambah kecepatan.[4] Bahkan untuk puisi yang ingin Anda baca dengan cepat, latihlah memulai dengan agak pelan, kemudian tambah kecepatan ketika sudah lebih menarik atau tegang. Memang lebih jarang, puisi akan mulai dengan bersemangat kemudian melambat, dalam hal ini Anda dapat berlatih memperlambat kecepatan. Ambil jeda bila kedengarannya alami sehingga pembacaan puisi terdengar lebih halus. Jangan mengambil jeda di akhir setiap baris, kecuali bila Anda benar-benar berpikir cara itu akan terdengar lebih baik. Bila puisi Anda memiliki tanda baca, tunda jeda panjang untuk akhir kalimat, dan jeda yang lebih pendek untuk koma, tanda dalam kurung, dan tanda baca lain.[5] Atur waktu bila ada batasan berapa lama puisi dapat dibacakan. Umumnya, pembacaan puisi hanya memerlukan beberapa menit. Jika penampilan Anda berlangsung terlalu lama, cobalah memilih satu atau dua bait puisi yang bisa berdiri sendiri, atau pilih puisi yang berbeda. Jangan coba membaca super cepat untuk memenuhi batas waktu; itu tidak akan terdengar enak. 7 Fokus pada kata-kata lebih daripada akting. Bahkan puisi dramatis pun harus lebih banyak mengenai puisi itu sendiri, bukan gerak tubuh dan suara yang dibuat. Anda bisa melebih-lebihkan dari kehidupan normal jika berpikir cara itu cocok dengan gaya puisi, tetapi jangan mengalihkan perhatian orang dari makna kata-kata yang sebenarnya. Cobalah mengucapkan setiap kata dengan jelas. Jangan "menelan" akhir kalimat Anda, sehingga membuatnya tidak jelas atau tak terdengar. Jika Anda tidak yakin gerakan apa yang pantas, jagalah agar siku Anda bebas dekat sisi tubuh dan letakkan satu tangan di atas tangan lain, di depan tubuh Anda. Dari posisi ini Anda dapat membuat gerakan kecil yang tampak alami, atau diam tanpa terlihat terlalu kaku.[6] Sesekali, Anda bisa melanggar aturan ini. Bila Anda tampil di depan anak-anak kecil, mereka senang dengan gerakan dan suara yang dibesar-besarkan. Beberapa puisi eksperimental mungkin menginstruksikan Anda untuk membuat suara tidak masuk akal atau memasukkan aksi tidak biasa dalam penampilan. 8 Latihan, latihan, latihan. Begitu Anda memutuskan kapan ingin mengambil jeda dan gerakan apa yang akan dibuat, Anda masih perlu latihan beberapa kali jika ingin memberi usaha terbaik pada penampilan. Cobalah menghafalkan puisi meskipun tidak diharuskan, karena Anda akan lebih terdengar percaya diri dan tampak lebih alami bila tidak membaca dari selembar kertas. Berlatih di depan cermin adalah cara yang baik untuk mendapatkan gagasan seperti apa perspektif audiens. Anda juga dapat merekam video penampilan Anda dan kemudian melihatnya untuk mendapatkan ide apa yang terlihat alami dan apa yang tidak berhasil. Berlatih di depan audiens yang bersahabat kalau bisa. Satu atau dua orang sudah akan membantu Anda mengadaptasi gagasan tampil di depan publik. Minta nasihat dari mereka setelahnya dan cobalah mempertimbangkan setiap saran, meskipun ternyata nanti Anda tidak mengikutinya. Iklan 1 Kenakan pakaian yang bagus tetapi nyaman. Kenakan pakaian yang senang Anda pakai, tetapi usahakan untuk tetap rapi dan bersih. Anda juga harus memerhatikan kebersihan pribadi. Tujuannya adalah tetap nyaman dan rileks, tetapi juga memberikan penampilan yang siap dan percaya diri kepada audiens. Jika Anda berada di perlombaan puisi atau tempat lain dengan cahaya ditujukan pada penampil atau orang-orang mengambil foto, hindari mengenakan warna putih. Cahaya terang pada pakaian putih menyulitkan Anda melihat dengan jelas.[7] 2 Pelajari cara mengatasi demam panggung. Kebanyakan orang menjadi gugup sebelum tampil, jadi miliki rencana untuk mengatasinya. Banyak latihan akan membuat Anda lebih percaya diri, tetapi ada juga beberapa cara untuk membuat Anda tenang sebelum tampil Pergi ke suatu tempat sepi dan menenangkan. Bila Anda tahu cara meditasi atau ingin mempelajari bagaimana melakukannya, cobalah. Kalau tidak, cobalah duduk diam dan melihat sekeliling Anda alih-alih memikirkan pertunjukan tersebut. Makan dan minum sebagaimana yang Anda lakukan pada hari biasa. Makanlah makanan yang familier, dan minumlah minuman mengandung kafeina hanya bila itu merupakan kebiasaan Anda sehari-hari. Cukup minum air putih tepat sebelum tampil untuk menghindari tenggorokan kering.[8] Tenangkan diri Anda tepat sebelum tampil dengan meregangkan otot, berjalan-jalan, dan bersenandung sedikit untuk mengendurkan suara. Ambil beberapa napas dalam sebelum mulai tampil.[9] Ini akan memperbaiki suara dan juga menenangkan saraf Anda. 3Berdiri tegak. Postur yang baik memiliki banyak manfaat selama tampil. Selain membuat Anda terlihat percaya diri dan siap di depan audiens, berdiri tegak akan membantu Anda bicara lebih keras dan lebih jelas, sehingga semua orang dapat mendengar Anda.[10] 4 Buat kontak mata dengan audiens. Ketika tampil, Anda harus memandang mata audiens. Sering-sering bergerak di antara mereka, alih-alih menatap satu orang untuk waktu yang terlalu lama, berhentilah cukup lama untuk menatap mata mereka. Ini akan mendapatkan perhatian audiens dan membuat penampilan Anda tampak lebih alami.[11] Jika Anda berada di kompetisi, jangan hanya fokus pada juri jika ada orang lain yang hadir. Beri perhatian kepada seluruh audiens, dan buat juga kontak mata dengan audiens yang bukan juri.[12] 5 Buat suara Anda terdengar oleh semua audiens. Ada beberapa cara untuk membuat suara Anda terdengar lebih keras dan jelas tanpa harus berteriak. Angkat dagu Anda sedikit, bahu ditarik ke belakang, dan punggung lurus. Cobalah bicara dari suara rendah di dada, bukan di mulut dan tenggorokan. Melafalkan setiap kata dengan jelas juga dapat membantu audiens memahami Anda. Ambil napas dalam selama tampil sehingga Anda tidak kehabisan udara.[13] Bawa segelas air ke panggung untuk menyegarkan suara Anda jika pembacaan puisi lebih lama dari satu atau dua menit. 6 Pelajari cara bicara dengan mikrofon jika dipakai. Jauhkan mikrofon beberapa sentimeter sekitar lima senti dari mulut Anda dan agak di bawahnya. Anda harus bicara di atas mikrofon, tidak langsung ke dalamnya.[14] Sebelum Anda mulai tampil, tes volumenya dengan memperkenalkan diri atau bertanya apakah audiens dapat mendengar Anda. Jika Anda memakai mikrofon yang ditempelkan di bagian depan kemeja atau kerah, Anda tidak perlu bicara tepat ke arahnya. Bicaralah seolah Anda bicara kepada kelompok kecil. Jangan memutar kepala terlalu jauh atau terlalu cepat, atau mikrofon akan terlepas. Jika Anda memiliki masalah dengan mikrofon, mintalah bantuan dari orang yang mengurus audio atau orang yang bertanggung jawab pada acara. Penampil tidak perlu membereskan masalah sistem peralatan suara. Iklan 1Terus lanjutkan bila Anda membuat kesalahan kecil pada kata-kata. Jika Anda mengatakan "yang" dan bukan "nan" atau membuat kesalahan serupa yang tidak mengubah makna atau irama, jangan panik. Teruskan penampilan Anda tanpa gangguan. 2 Jika Anda membuat kesalahan yang lebih besar, berhentilah sebentar dan ulang satu atau dua baris terakhir itu. Audiens akan memerhatikan atau menjadi bingung, jadi jangan mencoba mengelabui mereka dengan bergegas melewati bagian itu.[15] Anda tidak perlu bereaksi berlebihan cukup berhenti sebentar dan kembali ke awal baris, atau di mana pun yang menurut Anda paling masuk akal. "Kesalahan yang lebih besar" termasuk mengucapkan baris yang tidak pada urutannya, melupakan baris berikutnya, atau cukup mengacaukan kata-kata sehingga makna atau iramanya terpengaruh. 3 Ambil napas dalam dan mulai dari awal jika Anda benar-benar lupa baris berikutnya. Terkadang, kecemasan Anda sendiri akan menghalangi ingatan. Jika Anda sudah mundur beberapa baris dan tetap tidak bisa mengingat bagaimana kelanjutannya, kembalilah ke awal. Irama dari membacakan baris yang Anda hafal biasanya membawa ke bagian yang tadinya Anda kira terlupakan. Khususnya untuk puisi yang panjang, mundurlah sampai beberapa bait, atau sekitar 10 baris. Simpan salinan puisi tersebut di saku Anda untuk berjaga-jaga bila Anda tetap tidak bisa mengingat baris berikutnya. Jika Anda tidak membawa salinan dan masih tidak bisa mengingat baris berikutnya, lompati ke baris yang Anda tahu. Jika Anda lupa seluruh sisa puisi tersebut, ucapkan terima kasih kepada audiens dengan tenang seolah Anda sudah mencapai akhir puisi. 4 Jika seseorang mencoba bicara pada Anda di tengah-tengah puisi, berhentilah sampai gangguan tersebut ditangani. Audiens di pembacaan puisi datang untuk mendengarkan penampilan satu orang, bukan perdebatan. Siapa pun yang mencoba menginterupsi Anda harus ditangani dengan cepat oleh audies atau penanggung jawab. Tergantung jarak Anda dengan awal puisi, Anda bisa mulai dari awal atau hanya mundur sampai permulaan yang alami beberapa baris sebelumnya. 5Sadari bahwa kesalahan bukanlah bencana besar seperti yang Anda pikirkan. Membuat kesalahan di panggung sebenarnya dapat menjadikan Anda penampil yang lebih percaya diri dalam jangka panjang.[16] Ketakukan mengacaukan penampilan hampir selalu lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Tinjaulah kembali setelah Anda tenang dan sadari bahwa orang-orang akan melupakan insiden tersebut lebih cepat dari yang Anda kira. Iklan Jika Anda tertarik untuk membacakan lebih banyak puisi, cobalah mengetahui apa pendapat audiens tentang Anda. Iklan Peringatan Percaya diri dan tenang, tetapi tidak arogan. Jangan berasumsi Anda akan mendapat tepuk tangan meriah dari audiens yang berdiri dari kursi mereka, atau Anda akan merasa kecewa bahkan dengan respons yang di atas rata-rata. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
membacapuisi belum tuntas. Untuk mendapatkan siswa yang terampil membaca puisi diperlukan pelatihan dari guru, kemauan, dan ketekunan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan latihan secara individual dan secara berkolaborasi. Pembelajaran membaca puisi termasuk materi yang sukar diajarkan oleh guru sehingga minat siswa
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa kedua di Little Lotus Academy di New York berlangsung pada 26 Mei 2023. Kepala sekolah, guru, dan 24 siswa semua berbagi pengalaman mereka berlatih Falun Dafa dan mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari Berbagi Pengalaman Falun Dafa kedua di Little Lotus Academy pada 26 Mei usia mereka masih muda, anak-anak dapat mencari ke dalam dan terus-menerus mengenali bagian yang dapat mereka tingkatkan. Termasuk sifat iri hati, mentalitas bersaing, dan lain-lain. Para orang tua terkesan bahwa sekolah memberikan kesempatan seperti itu kepada anak-anak muda ini untuk meningkat dengan sehat dan Lotus Academy terletak di Middletown, New York, adalah sekolah dasar yang menawarkan pengajaran komprehensif berdasarkan nilai-nilai tradisional, terutama Falun Dafa dan prinsip TradisionalXiong, kepala sekolah, mengatakan bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam masyarakat yang mengalami kemerosotan moral. Dia mengatakan senang bekerja dengan guru dan orang tua untuk memperbaiki situasi melalui ajaran Falun Dafa dan menciptakan jalan bagi generasi dan cita-cita Falun Dafa diintegrasikan ke dalam jadwal sekolah. Kelas pertama setiap hari adalah membaca ajaran Falun Dafa selama satu jam. Tema setiap bulan terkait dengan kebajikan. Misalnya, tema bulan Mei adalah “Falun Dafa baik.” Selain berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Dafa, guru juga mengundang praktisi untuk berbicara tentang topik tertentu, mengulas bagaimana Guru Li pencipta Falun Dafa memperkenalkan latihan ini kepada masyarakat, menceritakan kisah tentang tekad dan keberanian praktisi dalam penganiayaan di Tiongkok, dan mendorong anak-anak untuk menghargai kali saat belajar bersama di pagi hari, para siswa membaca puisi Hong Yin VI. Suara seorang gadis sangat lembut dan dia tidak bisa fokus. Ketika guru memintanya untuk membaca lebih keras, gadis itu menjawab, “Tidak, saya tidak bisa. Saya lelah dan ingin pulang.” Beberapa siswa menjelaskan kepadanya, “Anda harus belajar ajaran Dafa dengan baik untuk kembali ke rumah yang sebenarnya, maksud kami, rumah surgawimu yang sebenarnya dari mana kamu berasal.”Gadis itu segera mengerti. Dia berhenti mengeluh dan bisa fokus NyataWang, salah seorang guru, bertanggung jawab memimpin kelas senior dalam kelompok belajar sambil mengajar bahasa Mandarin untuk siswa kelas empat dan lima. Ketika beberapa siswa terganggu selama belajar bersama, dia duduk di sebelah mereka dan membaca bersama mereka. Setiap hari, seorang murid merenungkan keadaan dirinya dalam mempelajari ajaran Dafa untuk meningkatkan awalnya, Wang menemukan banyak murid yang tidak tahu bagaimana berkultivasi. Artinya, mereka tidak mencari ke dalam atau merenungkan bagaimana mereka bisa berbuat lebih baik. Hasilnya, dia mulai rutin melafalkan puisi “Berkultivasi Nyata” dalam Hong Yin di awal belajar bersama setiap Jumat, ada diskusi kelompok di mana siswa bertukar pikiran atau berbagi pemahaman tentang cerita kultivasi di Minghui dari praktisi muda. Ketika muncul masalah atau sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kultivasi, kelas mendiskusikannya dan semua orang membicarakan pemahamannya. Wang juga secara terbuka membagikan pemahamannya sendiri sehingga setiap orang dapat meningkat anak-anak membuka hati mereka. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak mendengarkan orang lain sekarang dengan senang hati menerima umpan balik dan berkata, “Terima kasih.” Mereka juga mencari ke dalam dan membantu mereka yang tertinggal. Wang menjelaskan, “Dari sini saya juga belajar bahwa berkultivasi Falun Dafa berarti kita harus memperhatikan orang lain dengan belas kasih dan tanpa pamrih. Lagipula, seperti yang kita ketahui dari ajaran Falun Dafa, para siswa semuanya adalah praktisi muda, dan adalah misi kita untuk menjaga mereka dengan baik.”Tiga CeritaMulai dari kelas dua dan lima, dua puluh empat siswa itu bercerita tentang cerita mereka masing-masing. Lunar berusia 10 tahun dan datang ke Amerika Serikat tujuh tahun lalu. Dia berbagi tiga cerita yang terjadi dalam tujuh tahun setelah dia mulai berlatih Dafa. Saat berusia tiga tahun, Lunar mengidap penyakit mata yang disebut konjungtivitis alergi. Meskipun orang tuanya membawanya untuk menerima segala macam perawatan medis di Tiongkok, tidak satupun dari mereka berhasil. Setelah dia mulai membaca ajaran Falun Dafa di Amerika Serikat, matanya membaik dalam dua minggu, dan kemudian sembuh total. Lunar sangat berterima kasih kepada Guru Li. Setelah menyaksikan ini, neneknya berkata bahwa Falun Dafa baik dan mulai kali ketika dia melakukan perangkat latihan kedua ketika berusia tujuh tahun, Lunar berkata, "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik." Dia merasa seolah-olah seseorang sedang membantunya mengangkat lengannya, dan dia tidak lagi merasa lelah ketika melakukan latihan. Setelah menyelesaikan latihan, dia melihat Falun emas besar berputar, dan itu sangat mengesankan. Dia berkata bahwa baru-baru ini dia mengendur dalam melakukan latihan dan memutuskan untuk melakukannya dengan lebih kelas menari semester ini, Lunar dan gadis lain mengalami konflik. Keduanya bersamaan berkata, "Saya tidak menyukaimu." Mempertimbangkan kata-kata Guru tentang Sejati-Baik-Sabar, Lunar tahu dia melakukannya dengan buruk dan menyesalinya. Seusai kelas, dia langsung meminta maaf kepada gadis lain, dan setelah itu keduanya menjadi teman KeterikatanJason, juga berusia sepuluh tahun, selalu mengingat kata-kata Guru, "Anda yang berlatih Gong dipukul bahkan tidak melawan, dicaci tidak membalas." Ceramah 9, Zhuan Falun Akibatnya, dia tidak pernah bertengkar atau berdebat dengan anak lain. Ketika dia masih sangat muda, dia tidak suka berpartisipasi dalam pawai karena dia akan menjadi sangat lelah sehingga dia merasa kakinya akan patah. Dengan mencari ke dalam, Jason menyadari bahwa dia malas dan memiliki keterikatan pada kenyamanan. Kali berikutnya dia mengikuti pawai, dia tidak merasa lelah meski lebih lama. Dia berharap mereka yang mendengar ceritanya dapat belajar dari pengalamannya dan melepaskan keterikatan dipindahkan ke Little Lotus Academy tahun lalu pada usia sembilan tahun. Pada awalnya, dia akan marah dan membantah ketika seseorang menunjukkan kesalahannya. Dia kemudian mencari ke dalam dan mampu menghilangkan sifat iri hati dan mentalitas pamer. Ketika gadis lain menunjukkan kepada Alice di mana dia tidak melakukannya dengan baik, Alice mengenang, "Saya tidak bahagia dan memikirkan sesuatu yang negatif tentang dia. Segera saya merasa sesuatu yang hangat telah diambil dari saya, dan saya menyesalinya. Sebenarnya, dia memberi saya De kebajikan dan membantu saya mengenali keterikatan ini – tidak mampu menerima kritik. Saya benar-benar perlu melakukan yang lebih baik.”Siswa dari tingkat kelas yang lebih rendah juga berbicara tentang cerita mereka. Tavia duduk di kelas tiga. Suatu hari saat dia duduk di luar, dia melihat dua burung kolibri datang ke tempat makan burung. Kemudian dua lagi datang dan keempatnya mulai bertarung. Dia berkata, “Saya bertanya-tanya mengapa saya melihat adegan ini. Bisa jadi Guru Li menggunakan ini untuk mengingatkan saya bagaimana manusia biasa bertengkar satu sama lain demi keuntungan pribadi. Sejak saat itu, saya selalu berusaha mempertahankan pikiran yang murni dan tenang saat melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Saya sangat senang."Tianqi duduk di kelas dua. Dia bangun jam 5 pagi dan tidak bisa tidur lagi. Ketika ibunya memintanya untuk bermeditasi, dia tidak senang tetapi tetap melakukannya. Saat bermeditasi, dia melihat Falun roda hukum dengan berbagai ukuran. Tianqi sangat bersemangat dan mengatakan dia juga bisa tidur nyenyak setelah melakukan sekolah itu diluncurkan dua tahun lalu, konferensi berbagi pengalaman diadakan setiap tahun. Xiong menambahkan, “Saya berterima kasih kepada Guru Li atas kesempatan ini bagi kita semua untuk belajar bersama, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan berbuat lebih baik sesuai dengan nilai-nilai tradisional.” Seluruh artikel, grafik, dan konten yang dipublikasikan dilindungi oleh Hak Cipta. Minghui secara berkala akan menerbitkan kumpulan konten daringnya.

1 Melalui kegiatan membaca puisi, peserta didik mampu mendeklamasikan puisi dengan pelafalan dan intonasi yang tepat. 2. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menganalisis makna puisi menggunakan bahasa sendiri dengan tepat. 3. Melalui kegiatan membuat karya seni mozaik, peserta didik mampu membuat karya seni aplikasi dengan teknik

loading...Srikandi Ganjar Jatim menggelar pementasan puisi, drama, dan musikalisasi puisi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu 7/6/2023. Foto/Dok. SINDOnews MALANG - Relawan Srikandi Ganjar terus merangkul para milenial untuk mengembangkan kreativitas di bidang kesenian. Mereka pun melakukan berbagai kegiatan di beberapa wilayah di ini, Srikandi Ganjar Jatim menggelar pementasan puisi, drama, dan musikalisasi puisi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu 7/6/2023. “Untuk menyukseskan pergelaran tersebut, kami menggandeng Teater Tutur Doa, salah satu komunitas kesenian di Kota Malang,” kata pengurus Srikandi Ganjar Jatim Adinda mengatakan peserta yang hadir dan tampil sangat antusias. Puluhan pemuda dan pemudi dari berbagai kalangan di Kota Malang ikut meramaikan acara ini."Alhamdulillah antusiasme peserta yang cukup baik. Kami ingin para milenial dapat meningkatkan softskill generasi milenial terutama di bidang kesenian," ujar perempuan berusia 21 tahun Ganjar mendorong perempuan milenial terus mengikuti perkembangan zaman dengan terus mengembangkan potensi mereka melalui seni. "Karena berkembangnya zaman, kita harus dapat mengembangkan minat dan bakat perempuan dalam berkesenian," mengatakan kegiatan ini juga menjadi wadah dan ruang bagi generasi muda perempuan untuk terus berkreasi dan mengekspresikan diri. Selain itu, mereka juga mementaskan drama yang membahas tentang sosok capres Ganjar sekaligus menyosialisasikan Ganjar kepada para peserta. Adinda berharap Ganjar Pranowo dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas seni. "Pak Ganjar adalah sosok yang berwibawa, humble, dan bisa menaungi seluruh lapisan masyarakat, terutama para perempuan milenial," Nanda, peserta pementasan musikalisasi puisi menyambut positif pergelaran kesenian ini. mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Malangkucecwara ini mengatakan, kegiatan ini makin meningkatkan potensinya dalam kesenian."Kegiatan hari ini seru, bisa bertemu teman baru. Ini tempat buat kami untuk menyalurkan minat, bakat, dan potensi kami di bidang seni," berusia 19 tahun itu berharap pementasan drama dan musikalisasi puisi tersebut dapat digelar di beberapa daerah. Erwina menilai sosok Ganjar kerap turun langsung ke masyarakat dan menjawab keresahan masyarakat. Dia juga berharap Ganjar Pranowo dapat menjadi presiden 2024-2029. "Pak Ganjar baik, humble kepada masyarakat, dan suka blusukan. Semoga bisa jadi the next president Indonesia," ungkapnya. poe

MembacaPuisi Termasuk Membaca. Pembacaan puisi intinya harus dilakukan dengan baik biar pesan dari puisi sanggup tersampaikan kepada pendengar. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian BELAJAR MEMBACA PUISI UNTUK PEMULA (PART 1) from puisi termasuk membaca indah yang disebut juga Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penerapan Media Kompetensi Digital untuk Meningkatkan Kebiasaan Membaca RemajaMemahami literasi media digital dan dampaknya terhadap kebiasaan membaca anak muda Literasi media digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengapresiasi, dan menggunakan media digital secara efektif. Ini termasuk keterampilan seperti berpikir kritis, literasi informasi, dan kewarganegaraan digital .Di era digital saat ini, sangat penting bagi kaum muda untuk memiliki keterampilan digital untuk menavigasi informasi yang sangat banyak tersedia secara online. Mengembangkan keterampilan digital mengarah pada peningkatan kebiasaan membaca dan akses membaca yang lebih besar . Oleh karena itu, memahami literasi media digital dan dampaknya terhadap kebiasaan membaca anak muda sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan membaca di kalangan anak muda. Dampak media literasi digital terhadap kebiasaan membaca anak muda sangat besar. Dengan munculnya e-book dan bahan bacaan online, ada peningkatan kebutuhan keterampilan digital untuk mengakses dan menggunakan bahan bacaan . Remaja dengan keterampilan digital yang baik lebih mampu menemukan dan mengevaluasi bahan bacaan yang menarik bagi mereka, sehingga meningkatkan kebiasaan membaca mereka [5]. Namun, tantangan seperti penggunaan media digital yang berlebihan dan prevalensi gangguan online dapat mempersulit pengembangan kebiasaan membaca pada remaja . Terlepas dari tantangan tersebut, mempromosikan literasi media digital dapat menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan kebiasaan membaca di kalangan anak muda. Orang tua dan pendidik dapat membantu generasi muda mengembangkan kecintaan membaca seumur hidup dengan mengajarkan mereka menggunakan media digital secara efektif dan bertanggung jawab .Perolehan keterampilan digital berdampak positif pada persepsi anak muda terhadap konsumsi media digital dan mengarah pada peningkatan minat membaca [2]. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan pengajaran keterampilan digital saat mempromosikan kebiasaan membaca pada generasi muda .Strategi penggunaan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca di kalangan anak mudaSalah satu strategi pemanfaatan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan melibatkan mereka dalam program membaca. Ini termasuk penggunaan alat digital seperti e-book, buku audio, dan aplikasi bacaan interaktif untuk melibatkan siswa dan membuat kegiatan membaca lebih mudah diakses . Dengan memasukkan media literasi digital ke dalam program membaca, pendidik dapat menciptakan pengalaman membaca yang lebih menarik dan interaktif sehingga membantu menumbuhkan budaya membaca di kalangan remaja [8]. Ini sangat bermanfaat bagi siswa yang mungkin memiliki masalah dengan media cetak tradisional dan membutuhkan bentuk media alternatif untuk mengatasi bacaan mereka .Strategi lain pemanfaatan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan membuat konten bacaan yang menarik dan interaktif. Ini mungkin melibatkan penggunaan elemen multimedia seperti video, gambar dan animasi untuk membuat membaca lebih menarik dan menarik secara visual .Selain itu, menggabungkan elemen gamifikasi seperti hadiah, tantangan, dan level dapat membuat siswa tetap terlibat dan membuat kegiatan membaca menjadi lebih menyenangkan .Dengan membuat konten bacaan yang menarik dan interaktif, pendidik dapat memanfaatkan kekuatan media digital untuk menjadikan pengalaman membaca lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi remaja. Strategi ketiga dalam menggunakan media digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan menggunakan media sosial dan komunitas online untuk mempromosikan membaca. Anda dapat membagikan rekomendasi bacaan, ulasan, diskusi, dan menjangkau pembaca lain melalui platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook . Selain itu, komunitas membaca online seperti Goodreads dan Wattpad dapat menyediakan platform bagi siswa untuk menemukan buku baru, membagikan karya mereka, dan terhubung dengan pembaca lain yang memiliki minat yang sama . Dengan menggunakan media sosial dan komunitas online, pendidik dapat memasuki kehidupan digital anak muda dan mendorong membaca dengan cara yang relevan dan menarik bagi anak literasi digital pada remaja digital sosialisasi pemanfaatan .... Retrieved June 11, 2023, from Menumbuhkan Budaya Membaca Siswa Melalui Literasi .... Retrieved June 11, 2023, from Peran Literasi Digital dalam Kehidupan Sosial Remaja. Retrieved June 11, 2023, from proses literasi digital terhadap anak tantangan pendidikan di .... Retrieved June 11, 2023, from Dampak Era Digital terhadap Minat Baca Remaja. Retrieved June 11, 2023, from upaya meningkatkan literasi membaca di masa pandemi. Retrieved June 11, 2023, from EFEKTIVITAS LAYANAN LITERASI DIGITAL UNTUK .... Retrieved June 11, 2023, from penerapan budaya literasi sebagai upaya meningkatkan .... Retrieved June 11, 2023, from Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya .